بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم.
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh
Gimana kabarnya semua?
Contoh hal-hal positif dalam cerita ini dan jangan ditiru bila ada hal yang buruknya, jadikan cerita ini sebagai pembelajaran ya🙏
Baca cerita ini saat kalian senggang, jangan sampai meninggalkan kewajiban seperti shalat dan membaca Al-Qur'an.
Tinggalin jejak yaa dengan cara vote dan komen, jangan jadi pembaca gelap nanti gak berkah!
Semoga kalian suka ya sama cerita ini, Aamiin♡
"Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cinta menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi sosok yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai diri sendiri yang kamu temukan dalam dirinya."
◇◇◇
Sore ini Clara duduk dengan gelisah sambil memainkan kuku nya sendiri. Ia menunduk karena takut untuk menatap Tristan yang duduk di depannya dengan raut wajah mengerikan. Entah kenapa sejak di mobil ekspresi Tristan berbeda sekali dengan biasanya. Walaupun biasanya Tristan memang berekspresi datar, tapi kali ini lebih datar bahkan terlihat seperti marah dan kecewa.
"Kamu tau kan apa kesalahan kamu?" tanya Tristan membuka suara.
Clara menggeleng pelan, "Emang Clara punya salah apa?
Tristan menghela nafasnya, "Kesalahan kamu itu ada dua. Pertama, pakaian kamu sangat pendek. Kedua, kamu berdekatan dengan laki-laki yang bukan mahram kamu."
"Biasanya Clara emang pake baju kayak gini kok," sahut Clara.
"Astagfirullah, Clara. Kamu itu muslimah jadi harus menutup aurat."
"Nama aku Clara, bukan muslimah. Jadi, gapapa dong kalo aku pake baju pendek."
"Saya tau nama kamu Clara. Muslimah yang saya maksud itu adalah seorang wanita yang beragama islam. Setiap wanita muslim itu wajib menutup auratnya, Clara."
"Menutup aurat itu kayak gimana? Pake kerudung prasmanan? Clara gak mau ah, bikin gerah."
"Kerudung prasmanan itu apa? Saya baru kali ini denger," bingung Tristan.
"Percuma kuliah islam jauh-jauh ke Kairo, tapi soal kerudung aja gak tau."
"Saya laki-laki, Clara. Tidak banyak memahami tentang model hijab," tekan Tristan. "Kembali ke topik semula, mulai hari ini kamu harus bisa berpakaian lebih sopan."
"Tapi Clara nggak siap pake hijab, bang!"
"Bukan nggak, tapi belum siap. Saya gak akan memaksa kamu untuk langsung memakai hijab, tapi setidaknya kamu bisa berpakaian lebih panjang. Gak seperti sekarang yang gaun pendek," beber Tristan tanpa melihat ke arah Clara. Pakaian gadis itu lumayan terbuka karena memakai dress selutut yang menampilkan betis mulus Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggenggam Dalam Tahajud
SpiritualApa kalian pernah mendengar cerita tentang seorang abang yang melamar adik perempuannya? Mustahil bukan? Tapi hal tersebut terjadi pada Clara Hafizah. Tristan Al-Zhafi, dialah orangnya. Demi bisa menjaga dan menuntun adiknya ke jalan yang lebih bai...