10. Calon Istri

501 117 17
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم.

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MAVEN FLASHBACK

Maven telah tersadar dari pingsannya. Ia juga terburu-buru mencabut infus ditangannya, lalu berusaha bangun dari ranjang dan melangkah keluar karena melihat langit yang cukup terang menandakan sekarang sudah pagi. Dia berhasil keluar dari ruangan tempatnya dirawat, Maven tertatih-tatih dalam berjalan. Namun, saat ini yang terpenting baginya adalah ke rumah Clara untuk menjelaskan semuanya.

"Loh, Kamu mau kemana?" Sontak Maven terkejut ketika seseorang tiba-tiba muncul dari samping.

"Shit, lo siapa?" dengusnya.

"Saya Asiyah. Maaf ya, tadi malam abah saya gak sengaja nabrak kamu."

"Bukan sepenuhnya salah bokap lo, salah gue juga karena ngebut," ucap Maven. "Btw, lo liat hp gue gak?"

"Oh iya, hp kamu rusak parah. Saya baru aja ke counter buat service hp kamu."

"Ok, thanks." Maven melanjutkan langkahnya.

"Eh, kamu mau kemana? Kamu kan belum sembuh!" kata Asiyah sambil menghalangi Maven.

"Minggir, gue mau ke rumah cewek gue!"

Asiyah mengernyitkan dahinya, "Cewek kamu yang fotonya ada di dompet kamu?"

"Kok lo tau? Lo buka dompet gue ya? Sini balikin!"

Asiyah mengangguk dan mengembalikan dompet Maven. " Maaf, kami buka dompet kamu buat cari info keluarga kamu, tapi cuma nemu foto pacar kamu."

Setelahnya Maven melenggang pergi dengan keadaan tubuh yang terbilang masih lemas.

"Nama pacar kamu Clara Hafizah bukan?"

Langkah Maven terhenti saat mendengar teriakan Asiyah dibelakang, Maven pun menoleh. "Lo tau nama cewek gue darimana?"

Asiyah melangkah menghampiri Maven. "Clara itu temen saya, denger-denger pagi ini dia akan lamaran sama kakak angkatnya. Mau saya antar ke rumahnya?"

︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

"Bagaimana Clara, apa kamu menerima khitbah Tristan?" tanya Hadi menatap Clara.

Menggenggam Dalam TahajudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang