بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم.
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh
Gimana kabarnya semua?
Contoh hal-hal positif dalam cerita ini dan jangan ditiru bila ada hal buruknya.
Baca cerita ini saat kalian senggang, jangan sampai meninggalkan kewajiban seperti shalat dan membaca Al-Qur'an.
Tinggalin jejak yaa dengan cara vote dan komen, jangan jadi pembaca gelap nanti gak berkah!
Hari hari telah berlalu dan hari ini tepat satu minggu bunda Shella dan Maven dirawat. Shella telah melewati masa kritisnya, meski belum membuka matanya. Sedangkan, Maven masih koma dan kondisi nya belum juga membaik.
Selama itu pula Clara menginap dirumah sakit untuk menemani bundanya, dan tak jarang Clara menemani Maven diruangan nya karena teman-teman pria itu hanya sekedar menjenguk saja sebab sibuk dengan kuliah dan band mereka.
Clara merasa bersalah pada Maven dan sebenarnya Clara masih sangat menyayangi Maven, sehingga ia tidak tega melihat Maven yang terbaring lemas di rumah sakit tanpa ada yang menemani. Gadis itu selalu mengajak Maven berbicara karena dokter mengatakan hal tersebut bisa membantu perkembangan Maven untuk pulih.
Seperti saat ini yang menunjukkan pukul delapan malam, Clara yang baru keluar dari ruangan bundanya dan kini menuju ruangan Maven. Hadi tidak bisa melarang putrinya itu, karena memang kondisi Maven saat ini begitu memprihatinkan. Jadi, Hadi membiarkan Clara untuk menemani Maven sementara waktu.
"Assalamu'alaikum Maven," salam Clara saat memasuki ruangan mantan pacarnya itu.
"Haii Maven, maaf ya aku baru bisa kesini. Soalnya tadi aku harus nemenin bunda dulu sampai ayah pulang kerja," adu Clara.
Clara menatap nanar kondisi Maven yang hingga kini belum perkembangan apapun. "Ven, kamu gak mau buka matamu kah? Kamu harus cepet sembuh."
"Kamu kayak gini karena aku, aku minta maaf. Aku kangen kamu," lanjut Clara dengan memelankan suara pada kalimat terakhirnya.
Clara mengeluarkan suatu buku dari tas selempangnya. "Oh iya, Ven. Nih aku punya buku kisah sahabat Rasul, kamu mau aku ceritain gak?"
Buku itu bukan semata-mata Clara memilikinya. Namun, buku itu adalah kiriman paket entah dari siapa setahun yang lalu. Mana mungkin Clara membeli buku-buku islami seperti itu, kan? Gadis itu justru malah mengoleksi novel-novel bergenre romance.
"Kamu tau gak kisah sahabat nabi yang bernama Hamzah bin Abu Muthalib?" tanya Clara seakan-akan Maven bisa menanggapinya.
"Kamu diem aja berarti kamu gak tau ya? Oke, aku ceritain kisah Hamzah bin Abu Muthalib yaa..." ujar Clara bersiap untuk cerita.
"Hamzah bin Abu Muthalib adalah sahabat, paman, sekaligus saudara sepersusuan Nabi Muhammad SAW. Hamzah bin Abu Muthalib lahir ditahun yang sama dengan lahirnya Rasulullah, ia dijuluki sebagai 'Singa Allah' karena perjuangannya yang penuh keberanian dalam membela agama Islam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggenggam Dalam Tahajud
SpiritualApa kalian pernah mendengar cerita tentang seorang abang yang melamar adik perempuannya? Mustahil bukan? Tapi hal tersebut terjadi pada Clara Hafizah. Tristan Al-Zhafi, dialah orangnya. Demi bisa menjaga dan menuntun adiknya ke jalan yang lebih bai...