بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم.
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh
Gimana kabarnya semua?
Contoh hal-hal positif dalam cerita ini dan jangan ditiru bila ada hal buruknya, jadikan cerita ini sebagai pembelajaran yaa🙏
Baca cerita ini saat kalian senggang, jangan sampai meninggalkan kewajiban seperti shalat dan membaca Al-Qur'an.
Tinggalin jejak yaa dengan cara vote dan komen, jangan jadi pembaca gelap nanti gak berkah!
Suasana di meja makan pagi itu menjelang siang itu cukup menegangkan, terutama bagi Clara dan Safiya yang baru tau kronologi adopsi Tristan.
Clara terlihat begitu serius mendengarkan penjelasan ayahnya. Berbeda dengan Tristan yang sedari tadi pandangan terus menunduk menatap jari-jari tangannya yang ia gerakan untuk berzikir.
"Setelah ayah mendengar kabar putranya Ustaz Hanif di culik, ayah langsung menugaskan para bodyguard ayah untuk mencarinya. Saat itu, bundamu yang sangat menyukai putranya Hanif, bilang ingin mengadopsi nya sebagai pancingan agar bunda cepat hamil dan agar bayi itu aman. Awalnya ayah tidak setuju karena ayah pikir Ustaz Hanif pasti tidak akan membiarkan orang lain merawat putranya, tapi bundamu terus membujuk ayah. Hingga akhirnya, ayah menyampaikan hal tersebut pada Ustaz Hanif karena mengingat kondisi ekonominya yang saat itu benar-benar sulit karena dijebak."
FLASHBACK ON
"Saya pasti akan membantu kamu," ucap Hadi. "Bahkan saya telah menyuruh para bodyguard saya untuk mencari keberadaan putramu dan saudara tirimu yang brengsek itu."
"Saya juga akan membantu masalah perekonomian kamu, membangun kembali toko kue istrimu dan pesantrenmu yang hangus terbakar itu." Ucapan Hadi mampu menenangkan UstazHanif. "Saya jamin akan bantu menyelesaikan semua masalah,tapi dengan satu syarat. Setelah saya berhasil menemukan putramu, izinkan saya untuk merawatnya."
"Merawat putra saya? Apa maksudmu, Hadi?"
"Seperti yang kamu tau, hingga saat ini Shella belum juga hamil dan dokter bilang itu sulit, mungkin bisa jika kami mengadopsi anak dulu untuk memancing kehamilan. Jadi, saya dan Shella ingin mengadopsi bayi kamu."
"Saya tidak mungkin melakukan itu," sahut Ustaz Hanif.
"Semua keputusan ada ditangan kamu, Hanif. Saya hanya membantu memberi jalan keluar."
"Tapi... Apa hanya itu jalan keluar satu-satunya?" tanya Ustazah Shafa.
"Memang ada cara apalagi? Kami bersedia membantu kalian, jadi kalian juga harus membantu kami," jawab Shella tegas.
"Apa harus dengan mengorbankan anak saya?" sambung Ustazah Shafa.
"Kami ingin anak kamu bisa mendapatkan fasilitas yang cukup hingga ia dewasa nanti. Dengan keadaan kalian yang sekarang, apa kalian yakin bisa mencukupi semua kebutuhannya?" tanya seorang pria berjas hitam tersebut. "Kami akan mengembalikan pada kalian setelah ia sudah dewasa, lagipula ini untuk keselamatan anak kalian. Karena saat ini anak kamu juga menjadi sasaran buronan polisi itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggenggam Dalam Tahajud
SpiritualApa kalian pernah mendengar cerita tentang seorang abang yang melamar adik perempuannya? Mustahil bukan? Tapi hal tersebut terjadi pada Clara Hafizah. Tristan Al-Zhafi, dialah orangnya. Demi bisa menjaga dan menuntun adiknya ke jalan yang lebih bai...