EOD

1.3K 152 3
                                    


Malam ini adalah malam yang panjang bagi Mahes dan Jan Raka. Mereka tidak pernah menyukai ruang kerja ayahnya, apalagi sampai harus berlama-lama disana. Tapi malam ini mereka dengan sukarela disana, mendengar setiap cerita yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya.  Hening lagi. Mahes mencoba mengumpulkan dirinya lagi, terimakasih pada Jan raka yang mengelus punggungnya entah sejak kapan.

"Menurut ayah, Bayu masih hidup?" Tanya Mahes, biar bagaimanapun Bayu adiknya hanya korban. Jika saja malam itu, dia lebih keras dan tidak membiarkan Bayu ikut ayah dan bubu.




Yaksa bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju mejanya. Dia mengambil sebuah map berwarna hijau besar. "Bertahun-tahun ayah membentuk tim untuk mencari Bayu, ini yang kami dapat"

Mahes mengernyit, tangannya membuka map hijau itu, sementara telinganya bersiap menangkap penjelasan ayahnya. Jan Raka menggeser duduknya mendekat ke arah Mahes.




"Tim ayah menemukan, bahwa terdapat transaksi mencurigakan dari Erion Company ke salah satu yayasan panti asuhan di kota ini"

"Ayah berasumsi Bayu ada disana" tebak Mahes

Yaksa mengangguk, tangan Mahes bergerak menyentuh beberapa tumpuk foto dan hasil tes DNA disana.

"Panti asuhan itu sudah ditutup lima tahun lalu,dan ayah mengecek satu persatu anak-anak yang berasal dari panti asuhan itu" ucapnya.




Jan raka menghela napasnya, "tidak ada petunjuk lain yah?" Tanyanya, dia tidak seteliti Mahes yang saat ini membolak balik tiap hasil penyelidikan yang ada di map itu.

"Ada, baru-baru ini tim ayah menemukan Erion Company mendanai salah satu rumah sakit anak selama tiga tahun lamanya" ucap Yaksa.

Wajah Mahes terangkat, dia menutup map hijau itu "jadi apa langkah ayah selanjutnya?"




"Ayah  sudah membeli 5% saham di Erion Company, dengan identitas palsu tentunya. Sehingga ayah bisa mengikuti rapat Erion Company yg akan digelar akhir bulan ini. Namun ayah tidak mungkin hadir, beberapa investor dan pemegang saham disana membenci Jayendra atas hancurnya Erion" jelas Yaksa.

Mahes terlihat berpikir "biar Mahes yah, kita perlu tau apakah di rapat itu ada om Jonathan kan?"

"Betul, tapi biar tim ayah yang menyusup ke rapat itu. Ayah tidak akan membiarkan kalian kesana" kata Yaksa tegas.

"Tapi yah"

Yaksa menggeleng "dengar karena ayah butuh kalian untuk pergi ke rumah sakit itu"

"Untuk?" Alis Jan Raka mengerut.

Mahes mendecih dan menjawabnya untuk raka "biar kita tau, dana dari Erion Company itu digunakan untuk mengobati siapa"

Yaksa tersenyum lembut, anak sulungnya ini memang sangat cerdas.




Jan Raka menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Baginya semua ini sangat rumit baginya, akan lebih mudah jika dia sudah tau selama ini adiknya dimana. Dia cukup bertarung dengan orang itu kan untuk merebut adiknya kembali.

Bara BayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang