Bayu dan Kenangan

1.3K 138 16
                                    

Ruang meja makan itu penuh dengan berbagai masakan dari koki pribadi mereka.

"Bi, stroberi buat Bayu tolong dibersihkan ya" Ucap Tara yang duduk di kursi rodanya di samping Bara.




Bi Sum menatap Nyonya rumah itu dengan bahagia. Bayangkan sepuluh tahun lebih dia tidak mendengar suara Tara, selain raungan dan tangisan tentu saja. Kini nyonya nya kembali.

Bi Sum melirik Bara dan tersenyum lembut. "Baik"

"Sashimi buat Sangga juga ya bi, tolong minta koki buat yang banyak"

Bi sum mengangguk dan tersenyum lagi. Bi sum lupa kapan terakhir kali dia begini sibuknya. Sebagai kepala pelayan ikut tergopoh-gopoh berjalan dari dapur ke meja makan.

Semua menu makan malam itu adalah kesukaan masing-masing keluarga Jayendra. Sesekali bi Sum menatap bahagia hingga tanpa sadar air matanya ikut luruh dari ujung matanya, yang kemudian buru-buru dia seka.




Bi sum sudah memiliki tiga orang staf lainnya, tapi dia lebih memilih ikut turun tangan. Sebab, hari ini adalah hari penting. Kebahagiaan telah kembali di keluarga tuannya.







"Bi"

Nyonya nya itu memanggil lagi, belum sempat bi Sum menghampirinya. Tangan Yaksa terangkat memberi kode untuk tetap melanjutkan pekerjaannya.







"Sudah dong sayang, kasian bi sum bolak-balik terus" ucap Yaksa sambil mengelus tangan istrinya.

"Maaf ya bi" kata Tara sambil tersenyum "aku mau ingetin semangka buat Mahes dan Jan Raka untuk dipotongin"




Mendengar hal itu sontak Mahes menyaut "ah gak perlu dipotong juga gapapa kok bu, biasa malah Jan Raka makan sama kulitnya langsung"

"Kakak biasa makan sama bijinya bu, abis itu dia makan pupuk. Biar tumbuh subur di perut" balas Jan Raka

Tara hanya menggeleng dan ikut tertawa. Sesekali dia melihat ke piring Bara, hanya terdapat sepotong daging steak yang dia iris kecil-kecil. Anak ini masih sama masih sangat pemilih soal makanan. Tara menatap gemas putranya yang mengunyah makanan dengan potongan kecil-kecil. Semua benar-benar sama seperti kenangan terakhir yang Tara punya tentang anak itu.







"Bayu sayang, mau makan sashimi juga?" Tanya Tara sambil melirik sashimi di hadapan Bara.

Sangga hanya meliriknya, kemudian mengambil empat potong sashimi. Ini adalah makanan kesukaannya.

Bara menggeleng "Bara gak suka, bu"

Tara masih harus menyesuaikan dirinya saat Bayu menyebut dirinya dengan nama Bara. Jake, orang yang dihadiahi pelukan dari Tara menginfokan perubahan nama itu.





"Atau Bayu mau daging lagi?" Tanya Yaksa.

Bara menggeleng "ini masih banyak pak Yaksa"




Pak Yaksa,

Yaksa terkesiap tiap kali Bara memanggilnya seperti orang asing. Berbeda dengan Tara yang langsung dipanggil dengan sebutan bubu. Padahal Yaksa sudah mengikuti Tara dengan memanggil Bara dengan nama aslinya, yaitu Bayu. Agar Bayu terbiasa kata Tara.

Yaksa dengan cepat tersenyum tipis, berusaha menutupi kekecewaannya. Dia harus lebih bersabar, sampai Bara memanggilnya dengan sebutan ayah lagi.




"Bukan gak suka kali, tapi Bayu pasti belum nyoba aja" ucap Mahes menyadari raut wajah ayahnya.

"Iya bener" ucap Jan Raka sambil memotong daging steak nya "inget gak, dulu Bayu bilang gak suka ceker, pas bi sum bikinin ceker bumbu kecap tanpa tulang makan lahap"

Bara BayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang