Last Side Story

1.2K 84 71
                                    

Di depan layar laptopnya, Sangga terduduk gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di depan layar laptopnya, Sangga terduduk gelisah. Berkali-kali dia melihat kembali jadwal yang sudah dia tulis di kertasnya, memastikan bahwa jadwal pengumuman ujian masuk memang hari ini. Sementara bang Jan Raka merebahkan dirinya di kasur Sangga, dengan handphone yang tidak henti dia scroll, berlagak seolah tidak peduli. Berbeda dengan Jan Raka, Mahesa berjalan mondar-mandir.

"kakak jangan mondar-mandir terus!" Seru Sangga sebal, sebab bayangan kak Mahes yang mondar mandir dibelakangnya justru membuat jantungnya ikut berdegup jauh lebih cepat.



"Kak, kalau gak lulus gapapa ya" kata bubunya sambil mengelus kepala Sangga.

Sangga tidak menyaut, fokusnya terpaku pada tulisan loading di layar laptopnya.

"Bubu juga sedih ditinggal Sangga loh,  kak" saut Yaksa dengan tangan yang melingkar di pinggang Tara.

Bayu yang saat itu baru sampai di rumahnya, ikut serta berdiri sambil bersandar di pintu kamar kakak kembarnya, Sangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayu yang saat itu baru sampai di rumahnya, ikut serta berdiri sambil bersandar di pintu kamar kakak kembarnya, Sangga. Bohong kalau hati Bayu tidak merasa berat. Hingga akhirnya dentingan notifikasi di handphonenya mengalihkan Bayu.

Bayu seolah kehilangan degupnya, matanya membesar dan tangannya gemetar.



"Yess!" Seru Sangga.

Jan Raka yang sebelumnya asik rebahan di kasur, tiba-tiba melompat bangun. Senyumnya melebar melihat pengumuman di layar laptop Sangga.

Sangga berhasil masuk ke kampus terkenal di UK, sesuai impiannya.

Bayu menengadah, menatap lekat keluarganya yang kini bergantian memeluk kak Sangga.





"Sebetulnya bubu sedih, tapi bubu bangga sekali dengan kak Sangga" ucap bubunya sambil memeluk anaknya erat.

"Ayah bangga sama kakak"  ucap Yaksa.

Sangga tersenyum lebar membiarkan dirinya dipeluk bergantian dengan keluarganya.

"Jangan bandel-bandel lu disana dek" ujar Bang Jan sambil mengusak rambut Sangga  yang tengah dipeluk kak Mahes.

"Kakak bangga banget" bisik Mahes.



Bara BayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang