Cemburu

1.5K 143 1
                                    


Setelah perkenalan tadi pagi, sesekali Sangga mencuri pandang pada laki-laki di sampingnya. Laki-laki itu sesekali mengangguk dan tersenyum tipis kepada orang-orang yang membisik ke arahnya. Sangga menghela napasnya, kenapa laki-laki itu begitu baik sih. keluhnya.

Siang itu, tepat ketika jam istirahat untuk makan siang berbunyi. Sangga sudah bertekad dia akan makan siang bersama dengan Bara. Titik. tidak bisa ditawar lagi. Sangga bangkit dengan semangat.

"Bara"



"Bara! Hai, aku Cassandra, kamu bisa panggil aku Cassie"

Wanita kurang ajar, umpat Sangga dalam hati.

Sangga memutar bola matanya malas melihat sosok perempuan yang kini berdiri di depan meja Bara. Sangga dengan cepat berdiri sambil membawa kotak bekalnya.

"Kalian dari tadi berisik banget tau gak" ucapnya sambil berlalu, Tidak peduli pada perasaan anehnya saat Bara menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh Sangga.




Tujuan Sangga hanya satu, rooftop. Kenapa harinya tidak pernah berjalan dengan baik. Sangga mengambil sepotong sushi dari kotak bekalnya dan memakannya lahap.


"Nih"

Sangga tersentak saat sebotol air dingin ditempelkan ke pelipisnya "ish dingin tau"

"Lu kenapa sih langsung pergi gitu, gak enak tau sama Bara" ujar Tari yang kini duduk di sebelahnya.

"Kenapa Bara? Gue cuma negur anak-anak lain yang daritadi berisik"

Tari menghela nafasnya malas "Bara pasti ngerasa lu marah sama dia, tadi juga wajahnya kaya sedih gitu" Tari berkata lagi sahabatnya satu ini memang cerdas di bidang akademik. Tapi cenderung bodoh ke idiot kalau urusan non akademik.




"Nih gue kirim nomor handphonenya" ucap Tari sambil mengetik sesuatu di handphonenya.

"Kok lu udah dapat nomornya?" Tanya sangga,

"Iya lah, gue kan pintar bersosialisasi" ucapnya bangga. Repat setelah dia selesai mengirim nomor Bara, tangannya segera mencomot sepotong sushi dari kotak bekal Sangga.

"Iya deh iya" ucap Sangga, yang penting dia sudah mendapatkan nomor handphone idolanya.

"Bi sum kenapa ga buka restoran aja ya" Tari menggumam, dia sudah kenal Sangga sejak mereka masih di sekolah dasar. Dan selama itu pula Tari memakan masakan bi Sum. Masakannya itu benar-benar bisa memuaskan lidah Tari.




"Cantik banget foto profilnya ya" kata Sangga lagi, tidak memedulikan ocehan Tari sedari tadi.

"Perasaan cuma matanya doang gue liat" ucapnya melirik sekilas ke layar handphone Sangga.

"Iya matanya cantik"

"Coba lu ngomong gitu depan dia" ucap Tari masih mengunyah sushi yang sudah entah keberapa kalinya.

Sangga hanya tertawa kecil, sambil menyimpan nomor idolanya.

"Sang, sushi lu buat gue ya" ucap Tari, saat dia menyadari sushi di kotak bekal sangga hanya tersisa dua potong.

"Abisin aja tar, nanti pulang sekolah kita ke seblak si jangkung atau mau makan sushi lagi juga bilang aja" ucap Sangga tertawa lebar

Bara BayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang