More Than Love

1.1K 119 96
                                    

"Bilang sama gue, ngepain lu kesini terus?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bilang sama gue, ngepain lu kesini terus?"








Tatapan Jan Raka menatap tajam Sangga yang kini berdiri dengan kepala menunduk di hadapannya. Sudah empat hari sejak Bara dirawat. Jan Raka dan Mahes seharusnya bergantian menjaga Bara. Tapi Sangga selalu datang setiap hari dengan bubu mereka. Dan setiap hari juga Sangga hanya menunggu dan melihat dari kaca pintu kamar rawat Bara.

"Gak puas lu liat dia kesakitan cuma buat nafas?" Cecer Jan Raka, saat belum dapat jawaban dari Sangga.






Kata dokter, luka-luka di badan Bara sudah hampir pulih. Hanya saja masih menyisakan biru kehitaman di bawah mata Bara, bekas tonjokkan Harry, yang kemungkinan akan sembuh total setelah beberapa minggu. Memar di tulang rusuk Bara juga berangsur pulih.

Adik mereka, Bara  sudah tidak terlalu sering kesakitan lagi saat menarik nafas. Hanya saja Yaksa bersikeras agar Bara dirawat di rumah sakit hingga minggu depan. Untuk memastikan keadaan Bara benar-benar pulih.








Mahes yang sore itu baru sampai di lorong rumah sakit, buru-buru menghampiri adik-adiknya yang kini saling bertatapan di lorong rumah sakit. Masalahnya dari tatapan bengis Jan Raka, Mahes takut akan terjadi kekerasan lagi.

"Jan, jangan bikin ribut di rumah sakit!"

"Orang ini yang bikin ribut" jawab Jan Raka "belum puas lu, kalau belum liat Bayu mati?"

"Jan, cukup!" Sentak Mahes, dia benar-benar membenci ucapan Jan Raka sekarang.

Sangga juga tertohok mendengar ucapan Jan Raka. Sumpah, dia sama sekali tidak berpikir begitu.







"Sangga sadar kalau Sangga salah, maaf bang" kata Sangga menunduk, dia menggigit bibirnya kuat menahan tangisannya.

"Cuma Sangga belum berani buat deketin Bara" ucap Sangga lagi, lebih tepatnya rasa bersalahnya semakin menggorogoti perasaannya saat melihat Bara kesakitan.

"Lu harus minta maaf sama Bara" ucap Jan Raka tegas "jangan cuma nunggu depan kamar. Kalau Bara udah maafin lu, gue juga maafin lu"


Jan Raka berlalu meninggalkan kakak dan adiknya. Kakinya kembali mengarah ke kamar Bara. Tadi dia agak membawa Sangga menjauh dari kamar Bara. Agar Bara tidak mendengar pertengkaran mereka.






"Ayo dek" ucap Mahes merangkul Sangga.

"Kakak udah maafin adek? Maafin Sangga ya kak?" Tanya nya, "kakak udah gak benci Sangga lagi?"

Mahes tersenyum dan mengusak rambut Sangga "kakak kecewa sama Sangga, kakak sampe gak berani mikirin seandainya bang Jan gak lari ke kelas Sangga. Gimana keadaan Bara"

Sangga menunduk, benar itulah yang paling dia benci. Sangga membenci dirinya sendiri yang tidak melakukan apapun saat melihat kembarannya dikeroyok.





Bara BayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang