Kesepakatan

1.1K 137 12
                                    


Suara tawa Keivan yang keras memenuhi ruang latihan dance malam itu. Menarik semua perhatian orang-orang yang masih ada disana. Semua trainee menatap iri pada Bara. Tapi Bara tidak peduli lagi.



"Ini akan jatuh" ucap Bara tidak kalah keras.

Juna tanpa sadar ikut tertawa melihat Sakala, Bara dan Keivan saling memeluk diatas papan skate. Juna menggeleng, dia ingat saat pertama kali bertemu Bara, anak itu sangat pendiam. Tapi lihat sekarang.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Juna sini" teriak Bara. Kan anak itu memang tidak ada sopannya.

Teriakan mereka bertiga semakin kencang saat Theo mendorong badan mereka pelan.



"Sial sok deket banget sih"

Juna menoleh, menatap tajam pada seorang trainee yang dengan cepat menunduk menghindari tatapannya. Juna akhirnya paham kenapa Bara dibully. Mereka berempat memang paling dekat dengan Bara meski baru kenal.

Juna mengalihkan tatapannya lagi pada teman-temannya dan tertawa keras saat Sakala jatuh perlahan. Saat tawanya terhenti, Juna menghela nafas pelan mengingat bagaimana hampir saja bertengkar dengan Sakala lagi di ruang rekaman sore tadi.




"Ada yang ingin kau ceritakan?"

Suara Sakala rendah, namun bisa membuat Bara merinding. Bara menunduk semakin dalam.

"Bara.." ucap Sakala lagi

"Maaf ka" cicit Bara dengan suara pelan,

di ruang rekaman itu hanya ada lima orang. Bara tidak tau, kalau permintaan maafnya melunakan

pandangan semua orang disana.

"Kamu minta maaf untuk apa?" Tanya Sakala lagi

Bara masih diam, dia pun juga tidak mengerti dia minta maaf untuk apa. Semua yang dia lakukan rasanya selalu membuat masalah.

"Sakala, sudah cukup ini bukan salah Bara" Juna yang paling tua disana akhirnya berkomentar.

"Gak ka, dia salah" ucap Sakala. Kini orang itu melangkah mendekati Sakala. Tidak peduli pada Juna yang berusaha menarik lengannya.

Theo dan Keivan menatap resah, khawatir kedua sahabatnya yang paling tua itu bertengkar lagi.

"Kamu salah karena gak bilang kalau kamu dibully"

Bara BayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang