2~Curiga

17.3K 845 46
                                    

~~~
Anjay makin smgt gua




































Jaemin keluar dari mobil dan berpamitan pada Mark. Ya, Mark mengantarkannya ke sekolah hari ini.

Mark menghentikan mobilnya di supermarket dekat sekolah, tidak di depan gerbang. Ini semua atas permintaan Jaemin sendiri.

"Have a nice day, dear," Mark mengecup kening Jaemin sekilas.

Jaemin terkekeh. "Daddy juga, ya."

Mark mengangguk lantas melajukan mobilnya menuju kantornya.

Jaemin melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan jalan kaki. Hanya butuh waktu tiga menit dari supermarket ke sekolah.

Jaemin sudah sampai di sekolah. Ia berjalan dengan santai menyusuri koridor-koridor menuju kelasnya.

Saat sudah membuka pintu ruang kelas dua belas IPA dan ingin melangkah masuk, tiba-tiba Jaemin terkena serangan tepung yang mengejutkan.

"Pfft— Si Culun masih sekolah di sini ternyata," ujar sang pelaku dan diiringi oleh gelak tawa teman-temannya.

"Backingan lo siapa, nih? Kok masih punya uang?" tanya salah satu dari mereka.

"Bukan urusan lo, Hyunjin," ketus Jaemin. Baju seragamnya kotor terkena tepung.

"Hm? Lo ngejual diri ke om-om?" tanya teman Hyunjin, Han.

"Kalo itu bener, gua juga mau, dong," sahut temannya yang lain, Felix.

Sedangkan teman mereka yang satu lagi, Seungmin, hanya terkekeh pelan.

"Sok tau!" seru Jaemin. Ia lalu berjalan dengan cepat keluar kelas, segera menuju toilet terdekat. Untung ia selalu membawa seragam cadangan.

Beginilah keseharian Jaemin di sekolah. Selalu jadi bahan perundungan, dan tidak memiliki teman. Hanya karena dirinya yatim piatu.

"Kurang ajar." Jaemin terus bergumam kesal saat mengganti seragamnya.


~~~


Jeno mengacak-acak rambutnya prustasi. Ia lelah karena terus-terusan menanda tangani album barunya. Baru kali ini Jeno berpikir untuk berhenti merilis album baru. Melelahkan.

Pikirannya juga terus terganggu karena terus memikirkan Mark, kekasihnya. Telponnya tidak diangkat, pesannya pun tidak dibalas, dibaca pun tidak.

Penyanyi muda itu akhirnya memutuskan untuk beristirahat sebentar, merebahkan dirinya di sofa.

"Mark..." gumamnya lelah.

Saat sedang bersantai seperti ini, tiba-tiba ada seseorang yang memasuki ruangannya.

"Honey..."

Suara ini! Jeno dengan cepat membuka matanya dan beranjak dari acara tidurnya. Mark!

"Ke mana aja lo?" tanya Jeno ketus.
"Telpon gua nggak diangkat, pesen juga nggak dibaca!" seru Jeno.

"Maaf... Aku baru baca pesen kamu tadi. Kemaren aku bener-bener sibuk, sayang." Mark menghampiri Jeno, ia memeluk kekasihnya itu erat-erat.

Jeno mendengus. Wajar jika Mark sibuk, kekasihnya ini adalah seoarang pengusaha sukses. Dan Jeno adalah seorang penyanyi.

"Gimana album barunya?" tanya Mark duduk di samping Jeno.

"Banyak yang suka," jawab Jeno singkat.
Mark mengangguk, netranya melihat ke arah meja yang terdapat tumpukan album.

"Pasti capek, ya." gumam Mark.

TRIPLE NIGHT | Jaemin harem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang