18~Party

8.1K 304 11
                                    

~~~

Sabtu pagi yang cerah di mansion keluarga Jung,

"Dapet undangan pesta?" tanya Jeno sekali lagi memastikan, sambil menatap sang ibu yang membawakan sebuah kartu undangan.

"Hanya pesta perayaan tiga tahun berdirinya perusahaan yang berkerja sama dengan keluarga kita," jelas Doyoung menyerahkan undangan tersebut ke Jeno.

"Daddy sama mommy lagi sibuk, jadi kamu bisa, kan, gantiin dateng malem ini?" tanya Doyoung berharap kepada anak sulungnya tersebut.

"Jeno sendirian gitu?" tanya Jeno lagi.

"Mark pasti ikut," jawab Doyoung cepat.

Jeno menghela napas pelan, "baiklah, mom."

"Thanks, son." Doyoung mengecup sekilas kening Jeno sebelum akhirnya berlalu pergi menuju ruang kerja pribadinya.

"Mampus, hahaha! Disuruh ke acara resmi pas malem minggu gini," seru seseorang dengan nada meledek dari arah dapur.

Jeno menoleh ke arah oknum yang tengah meledeknya saat ini. "Sungchan... Rencana gua buat beliin motor impian lo pas wisuda kelulusan nanti nggak jadi aja gimana?" tanya Jeno dengan kesal.

Sungchan yang mendengar itu reflek membungkuk hormat ke sang kakak. "Maaf, hyung! Sumpah! Maaf banget!" seru Sungchan. Ayolah, Sungchan sudah memimpikan motor baru. Mau minta ke sang ayah— Jaehyun, tapi beliau sangat pelit.

Jeno melihat kartu undangan yang diterimanya. Membaca dari perusahaan mana yang mengadakan pesta.

Lin's Corp.

"Ini perusahaannya Guanlin, kan?" tanyanya pada diri sendiri.

"Renjun..." gumam Jeno reflek.

Ia lalu berjalan menuju ke lantai dua, berniat untuk ke kamarnya.

Saat membuka pintu kamarnya, hal pertama yang ia lihat adalah lelaki manis yang sedang tertidur pulas di atas kasurnya.

Jeno tersenyum, mengingat Jaemin sibuk mengerjakan tugas sekolahnya semalam sampai lupa waktu. Pasalnya memang tugasnya itu harus dikumpulkan tadi pagi secara tepat waktu.

Jeno duduk di tepi ranjang, badannya sedikit menyerong untuk bisa melihat Jaemin. Tangannya pun terulur untuk mengusap lembut rambut si manis.

"Lucu, cantik... Mirip Renjun..." gumam Jeno menatap wajah Jaemin.

Tiba-tiba saja perkataan Mark tempo hari terngiang-ngiang dipikirannya,
"alasan kamu sayang sama Jaemin pasti karena dia ngingetin kamu sama Renjun, iya kan?"

Jeno menggelengkan kepalanya kuat, menyingkirkan perkataan Mark dari pikirannya.

"Lebih manis Renjun, tuh," monolog Jeno datar.

~~~

"Are you ready, dear?" tanya Mark memasuki kamar Jeno. Hari sudah malam, jadi Mark harus menjemput Jeno untuk menghadiri acara tersebut.

Hal pertama yang Mark lihat adalah Sang Kekasih yang sedang merapihkan rambutnya di depan cermin, ia menggunakan setelan jas.

"Im ready," balas Jeno berbalik badan untuk melihat Mark.

"Pretty." Mark berjalan ke arah Jeno, tangannya terulur untuk merangkul pinggang Jeno. Ia lalu mengecup kening Jeno singkat.

TRIPLE NIGHT | Jaemin harem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang