5~Setelah Ketauan

17K 716 11
                                    

~~~
Hay, maap udh dua hari gk up hehe. Very busy~ ini gua usahain up. Thanks dukungan dan votenya~




































"Jadi, ayo pindah ke mansionku." Jeno menatap lekat Jaemin yang sedang duduk di sofa.

Siang ini mereka menghabiskan waktu bersama setelah menggempur lubang Jaemin sepuasnya. Bahkan Mark tidak masuk kerja, dan Jeno sengaja mengosongkan jadwalnya.

"Dad... apa tidak apa-apa?" tanya Jaemin terlihat ragu. "Aku tidak merepotkanmu, dad?"

Jeno menggeleng gemas. "Itu juga alasan biar aku bisa menghabiskan waktu denganmu walaupun jadwalku penuh," jelas Jeno tersenyum.

"Aku nggak pernah ditawarin kayak gitu, deh," protes Mark.

"Bacot lo, sirik amat sialan." Jeno membalas dengan mengumpat. "Gua masih marah sama lo karena lo punya simpenan, ya." Jeno mengalihkan pandangannya dari Mark. "Ya, tapi gua bersyukur simpenannya manis kayak Jaemin." Jeno kembali menatap Jaemin.

"Gimana? Mau?" tanya Jeno sekali lagi.

Jaemin terlihat berpikir. Dirasa keputusannya tepat, Jaemin pun mengangguk menerima tawaran Jeno.

Jeno dengan mengagetkan memeluknya tiba-tiba. "Baiklah, nanti kamu tidur di kamar aku, okay, babe. Terus aku bakal siapin sopir buat sek—"

"Sopir nggak usah! Sudah ada saya di sini," ujar Mark memotong ucapan antusias Jeno.

"Ck, ya ya." Jeno berdecak malas.

"Oh iya, lo masih ada simpenan nggak, nih?" tanya Jeno curiga. "Masalahnya lo udah punya gua sebagai pacar, terus lo punya Jaemin juga. Masa gitu nggak cukup?"

"Nggak ada lagi, honey. Kalian udah cukup, serius, dah." Mark menjawab dengan nada yang meyakinkan.


~~~


Malam ini Jeno mengajak Jaemin untuk makan malam di sebuah tempat makan mewah. Katanya sekalian first date.

First date apaan?! Mark aja nggak pernah ngajak ginian! Wah, apa oleng aja ya ke Jeno.

Begitulah isi hati seorang Na Jaemin.

Sedangkan Mark mendapati panggilan rapat yang sangat penting, jadi tidak bisa turut hadir. Ya, Jeno juga tidak mau mengajaknya, sih.

Jeno sengaja memesan ruangan yang privat agar pergerakannya dan Jaemin tidak tertangkap kamera. Jeno punya penggemar di mana-mana, bisa gawat kalau sampai tertangkap kamera lalu viral.

"Mau pesan apa, Na?" tanya Jeno membuka buku menu.

Jaemin pun ikut membuka buku menu dan melihat daftar-daftar makanan yang ada, semua terlihat lezat.

"Nana terserah daddy aja, deh." Jaemin yang terlihat bingung pun menutup kembali buku menunya.

"Jangan protes nanti, ya." Jeno terkekeh.

Jaemin yang mendengarnya hanya mengangguk. Lagipula tadi saat melihat menu, Jaemin menyukai semua makanannya.

Jeno memanggil pelayan, memberi tau pesanan kepada pelayan.

"Dad," panggil Jaemin saat pelayan tersebut pergi dari ruangan.

"Kenapa?" sahut Jeno.

"Eum... kenapa daddy mau jalin kontrak sama Nana?" Pertanyaan yang dilontarkan Jaemin sebenarnya sudah mengganjal hatinya sejak kemarin.

"Pertemuan pas di supermarket, itu pertama kali aku ketemu kamu, kan?" tanya Jeno.

Jaemin mengangguk walau sebenarnya Jaemin sudah berkali-kali bertemu dengan Jeno, tentu saja Jeno tidak tau.

"Kamu lucu, Na. Kayaknya aku langsung jatuh ke pesona seorang Na Jaemin." Jeno menunjukkan eyes smile miliknya, yang bagi siapapun melihatnya akan terpesona.

"Asal kamu tau, Na. Aku sama Mark dari awal itu dijodohin. Tapi, karena kita sama-sama nggak bisa nolak, ya, kita milih buat belajar saling suka," jelas Jeno mengelus punggung tangan Jaemin.
"And well... berhasil, kita saling suka sampai sekarang." Final Jeno.

Jaemin menggeleng. "Aku baru tau kalo kalian dijodohin... Dan satu lagi, dad. Jangan suka sama Nana, kontrak kita cuman bertahan dua tahun. Daddy cuman buat Daddy Mark doang."

Jeno yang mendengarnya terdiam. Tapi tak lama kemudian ia mengangguk. "Tenang, Na. Nggak usah khawatir tentang itu."

Jaemin bernapas lega, setidaknya untuk kali ini ia bisa lega.

"Dad, Nana ke toilet bentar, ya," izin Jaemin.

Setelah mendapat anggukan dari Jeno, Jaemin segera memakai maskernya dan keluar dari ruangan. Ia menuju toilet terdekat.

Setelah selesai menuntaskan panggilan alamnya, Jaemin pun segera mencuci tangannya.

Saat hendak keluar dari toilet, tiba-tiba ada seorang lelaki yang menabrak bahunya.

"Eh, maaf, nggak sengaja..." ujar lelaki itu menepuk pundak Jaemin.

Jaemin yang dari tadi menunduk pun melihat wajah lelaki yang menabraknya tadi.

Hyunjin?!

Jaemin bengong dulu agak lama, lalu segera menundukkan kepala dan berlari kecil menuju ruangan privatnya.

Hyunjin yang melihatnya pun hanya memasang wajah bingung. Tapi ia segera masuk ke toilet untuk menuntaskan panggilan alamnya.

Selama diperjalanan menuju ruangan privat Jaemin terus beradu dengan otaknya, memikirkan bagaimana bisa Hyunjin berada di sini. Untung tadi Hyunjin tidak mengenalinya.

"Ah, iya! Si Memble itu anak tunggalnya pengusaha rivalnya daddy Mark!" gumam Jaemin menepuk dahinya. "Emang udah kaya raya dari kecil, cih."

Saat memasuki ruangannya, ternyata semua makanan yang dipesan sudah berada di atas meja.

"Ayo, Na," ajak Jeno ke Jaemin untuk segera memakan hidangan selagi hangat.

Jaemin tersenyum, ia lalu segera duduk. Sepertinya dalam dua satu hari saja, seoarang Jung Jeno berhasil memikat hati seorang Na Jaemin.

EH! GUA NGGAK BOLEH SUKA SAMA NIH ARTIS YANG SOK GANTENG!


~~~






























Vote dan komen adik"
Sumpah maap lgi sibuk" nya wkwk
Klo ada agak berantakan nih tulisan mohon maklum y, gua nulis sambil ngantuk🗿🙏🏻

TRIPLE NIGHT | Jaemin harem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang