11~Bunny 🔞

13.7K 575 11
                                    

~~~
🔞🔞🔞










































"Haechan beneran orang yang dulu gua gebet, anjing!"

Jaemin mengusak rambutnya kasar. Mengetahui tentang Haechan lebih dalam dari media sosialnya, dirinya semakin dibuat prustasi kala mengetahui bahwa Haechan benar-benar orang yang ia sukai dulu.

Apalagi fakta bahwa Haechan adalah adik Mark.

Anjing, dunia sempit banget bajingan!

Sudah seminggu berlalu dari acara fansign Jeno yang dihadiri oleh Jaemin. Selama itulah Jeno tidak pulang, karena jadwalnya yang padat.

"Si Sungchan juga ternyata temen deketnya Haechan..." Jaemin menenggelamkan wajahnya ke bantal.

Pikirannya kacau hari ini.

Matanya melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul lima sore.

Jaemin menghela napasnya. "Mandi dulu, deh."

Saat hendak beranjak dari kasur, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu kamar.

"Eh? Pelayan kali, ya. Tadi kan gua mesen makanan," gumamnya sambil berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Miss me, bunny?"

Jaemin membelalakkan matanya, ia mendongak menatap wajah sang pemilik kamar sebenarnya.

"Daddy!" seru Jaemin antusias, ia segera memeluk badan orang yang ada di depannya, Jeno.

"Eits— tunggu-tunggu, masuk dulu..." Jeno mendekap erat tubuh Jaemin dan sedikit mendorong dirinya untuk masuk ke kamar. Takut ada orang yang melihat kelinci nakalnya ini.

Ia lalu menutup pintunya kembali dan menguncinya.

"Daddy kenapa baru pulang?" tanya Jaemin belum mau melepaskan pelukannya.

"Sorry, jadwalnya padet banget, ini aja baru selesai," jelas Jeno setelah itu menciumi wajah Jaemin.

"Kamu udah mandi?" tanyanya.

Jaemin yang ditanya pun menggeleng. "Tadi mau mandi, tapi daddy dateng."

"Mandi bareng aja gimana?" tawar Jeno menyeringai.

~~~

Jaemin tersentak kaget saat ada sesuatu yang memasuki lubangnya.

"Aannghh... apa itu..."

"Hanya dua jari." suara Jeno yang serak berbisik di telinga Jaemin.

Mereka full naked, di bawah shower badan mereka berdua diguyur oleh air yang hangat.

Jaemin membelakangi Jeno, tangannya bertumpu di dinding kamar mandi.

Sedangkan Jeno, tangan kanannya sibuk memainkan lubang Jaemin dan tangan kirinya menutupi kedua mata sang submisive.

"Dadhh... daddyhh eunghh ahh," desah Jaemin tak karuan saat Jeno menggerakkan tangannya dengan cepat.

"Moans my name, my real name, bunny." suara berat Jeno memenuhi pendengaran Jaemin.

"Nnaahhh~ Jen— Jeno... nnghhh... hharderr Jen hh..." mulut Jaemin tak henti-hentinya mendesahkan nama asli sang penyanyi.

Di saat tangan Jeno tengah sibuk memainkan lubang Jaemin, ia juga terus mengecupi leher Jaemin dan meninggalkan beberapa bekas merah di sana.

"Cumhh nnghhhh Jeno, wanna cum!" Kaki Jaemin bergetar, pelepasannya hampir sampai.

Mendengar itu, Jeno menambah kecepatan tangannya.

Cairan putih Jaemin keluar dari penisnya, mengotori dinding kamar mandi.

Jeno segera mengeluarkan tangannya dari lubang Jaemin, dan membuka mata Jaemin.

Terlihatlah mata Jaemin yang sayu dan pipinya yang memerah.

Badan Jaemin hampir ambruk, tapi dengan cepat Jeno menahan badannya.

"The game isn't over, bunny."

Sang penyanyi terkenal itu pun menggendong Jaemin ala koala, menghimpit tubuh Jaemin di antara dinding kamar mandi dan badan kekarnya.

Ia memposisikan penisnya tepat di hadapan lubang Jaemin.

Jleb!

Dengan sekali hentakan, penis tegang itu sudah tertanam sempurna di lubang surgawi Jaemin. Membuat Jaemin kembali tersentak kaget.

Tangan Jeno mencengkeram pinggang Jaemin kuat. Ia mulai menggerakkan pinggulnya perlahan, menumbuk lubang tersebut.

"Aakhh...! Jeno... ungghh..." Jaemin mencengkeram kedua bahu Jeno erat, bisa dipastikan meninggalkan jejak telapak tangan Jaemin saking eratnya.

Dengan terus menggerakkan pinggulnya, Jeno melumat bibir Jaemin kasar, melesakkan lidahnya masuk dan mengabsen setiap deret gigi Jaemin.

"Nnghh..." lenguh Jaemin berusaha menyeimbangkan lumatan panas sang penyanyi.

Mereka yang sedang melakukan kegiatan panas, dengan shower yang mengeluarkan air hangat menambah suasana semakin panas

"Sshh... your hole is pincing my penis..."

Jaemin bisa merasakan penis Jeno membesar di dalam lubangnya.

"Ahh cum again... Jenhhh ngahh..."

"Together, bunny."

Setelah beberapa tusukan terakhir, Jeno mengeluarkan cairannya di dalam lubang Jaemin, saking banyaknya cairan itu tak sedikit yang menetes keluar mengenai lantai.

Sedangkan Jaemin melakukan pelepasan untuk kedua kalinya, cairannya mengenai perut Jeno.

Jeno mengeluarkan penisnya, mengelus rambut Jaemin elus, membiarkan sang submisive bernapas terlebih dahulu.

"Lets take a bath," ujar Jeno sedikit menggigit telinga Jaemin.

Dengan masih menggendong Jaemin, Jeno mematikan shower dan berjalan ke arah bathtub.

Jeno pun mendudukkan Jaemin dengan hati-hati di dalam bathtup dan lalu menyalakan air hangat.

Ia juga masuk ke dalam bathtup, duduk di belakang Jaemin dan memeluk tubuh Jaemin.

"Thanks, bunny," bisik Jeno di telinga sang submisive.

~~~

Sedangkan di depan kamar Jeno...

"Waduh, Tuan Muda Na ke mana, ya? Ini makanannya keburu dingin."

"Ngapain bibi di situ?" suara Seunghan menginterupsi pelayan yang ada di depan kamar Jeno.

"Ah! Dek Seunghan... ini saya mencari Tuan Jeno," jawab sang pelayan dengan gugup.

"Ouh~ kayaknya lagi mandi, soalnya tadi baru pulang," ujar Seunghan lalu berlalu pergi.

Sedangkan sang pelayan hanya mengangguk kaku.

~~~



















































Hayo lo kan yg minta👉🏻👌🏻
Awas aja gk votement!
Ntar digigit Nana.

TRIPLE NIGHT | Jaemin harem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang