30~Ragu

5K 234 14
                                    

bkn nominmark lagi ygy
this is Jaem harem
pkoknya Jaemin ttp uke di sini😋
tpi bingung endingnya mau dikawanin sma siapa😔
kita liat aja tangan author yg satu ini akan mengetik sad end or happy end🗿
















~~~

Jaemin terbangun dari tidurnya. Hal pertama yang dilihatnya adalah wajah tenang Haechan yang masih tertidur.

"Eunghh..." Jaemin meringis pelan saat merasakan bagian bawahnya terasa nyeri.

Ia menyingkirkan lengan Haechan yang awalnya berada di pinggangnya, lalu perlahan-lahan mengubah posisinya menjadi duduk.

"Anjing, sakit banget cok." Jaemin meringis. Badannya seperti remuk.

Ia pun mengguncang tubuh Haechan kuat agar pemuda itu terbangun. Pokoknya Haechan harus tanggung jawab sudah membuatnya tidak bisa berjalan.

Haechan terlihat membuka matanya perlahan. Dan hak pertama yang dilihatnya adalah wajah Jaemin yang kesal.

"Good morning, Nana," ujar Haechan dengan suara seraknya.

"Morning? Liat udah jam berapa!" seru Jaemin menunjuk ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh siang.

Haechan akhirnya mengubah posisinya menjadi duduk. Ia dan Jaemin sama-sama masih telanjang bulat.

"Minimal lo kalo ngelakuin sex sama gua, jangan kas—" ucapan Jaemin terpotong saat Haechan mencium bibirnya.

"Bacot, lo juga keenakan semalem." Haechan beranjak dari duduknya. Ia mengambil celananya yang tergeletak di lantai lalu memakainya.

Jaemin menatap Haechan jengah. Begini hanya sebatas teman? Rugi, dong.

"Kita ini apa, Hyuck?" tanya Jaemin tiba-tiba.

Haechan melihat ke arah Jaemin dengan bingung. "Ya, manusia," jawab Haechan seadanya.

"Bukan itu. Hubungan kita ini apa?" tanya Jaemin sekali lagi.

Haechan terdiam sejenak. "Kita temen," jawab Haechan seadanya lagi. "Tapi... kalo mau lebih dari temen juga boleh," lanjutnya.

"Lebih?" Jaemin menatap Haechan.

Haechan mengangguk. "Udah sejauh ini gua ngejar lo. Confess gua yang pertama lo tolak, yang kali ini mau lo tolak juga?" tanya Haechan mengingat pada saat itu dirinya sudah pernah mengutarakan perasaannya.

"Toh, gua juga udah having sex sama lo," ujar Haechan.

"Having sex sama gua bukan berarti pada akhirnya kita pacaran, Hyuck," balas Jaemin menundukkan kepalanya.

"Apa itu karena lo udah kebanyakan having sex sama orang lain yang bayar lo?" tanya Haechan.

"Ha- hah?" Jaemin reflek menoleh ke arah Haechan dengan ekspresi kaget. Bagaimana dia bisa mengetahuinya?

"Gua tau pekerjaan lo, Na. Gua tau latar belakang lo dan gua nggak masalah sama semua itu," jelas Haechan.

"Gua yang permasalahin itu." Jaemin membalas dengan lirih.

"Bagian mana yang masalah buat lo?" tanya Haechan kembali duduk di sebelah Jaemin.

"Hyuck..." panggil Jaemin, tangannya memegang perutnya mengingat kejadian beberapa hari lalu.

"Gua sempet hamil..." lanjutnya, ia sudah menahan tangis sedari tadi.

Haechan membelalakkan matanya kaget. Apa tadi? Hamil?

"Gua nggak salah denger, kan?" tanya Haechan memastikan.

Jaemin menggelengkan kepalanya pelan. "Gua sempet hamil, Hyuck. Tapi keguguran..." jelas Jaemin.

TRIPLE NIGHT | Jaemin harem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang