p for pepek
~~~
Sudah satu minggu berlalu semenjak keputusan Mark dan Jeno untuk menjalani istirahat dalam hubungan mereka. Hal ini tentu hanya diketahui oleh Jaemin.
Selama itu pula Jaemin tidak pernah bertemu dengan Haechan, entah oknum bermarga Lee itu sengaja menghindarinya atau ia benar-benar sedang sibuk.
Hari ini libur dan Jaemin terlihat sedang bersantai di balkon apartementnya. Ia duduk di kursi santai sembari membaca buku yang dipinjamnya di perpustakaan kampus.
Buku yang ia baca adalah novel, bercerita tentang keluarga dan semacamnya.
"Gua jadi kepo siapa ortu gua sebenernya," ucap Jaemin pada dirinya sendiri.
Ia menutup bukunya sejenak, menghela napas perlahan, tiba-tiba ia memikirkan apa yang diucapkannya tadi.
Kakek dan nenek Jaemin benar-benar merahasiakan kedua orang tuanya, membuat Jaemin sedari kecil hingga sekarang beranjak dewasa tidak mengetahui ia dilahirkan oleh siapa.
"Kan, jadi nggak fokus lagi." Jaemin beranjak dari duduknya. Ia masuk ke dalam kamarnya meletakkan buku di atas nakas dan berganti mengambil ponselnya.
Saat ia menyalakan ponselnya ternyata ada beberapa pesan masuk dan panggilan tak terjawab. Ia pun segera memastikan siapa yang menghubunginya.
Haechan:)
|Na
|P
|* missed call
|* missed call
|Na
|Tolong nanti telepon gua balik
|PJaemin yang melihat itu pun langsung menghubungi Haechan.
"Halo, Hyuck," sapa Jaemin terlebih dahulu saat teleponnya sudah diangkat.
"Na, lo ada rencana nggak buat malem ini?" tanya Haechan di seberang sana.
Jaemin berpikir sejenak sebelum menjawab, "nggak, sih. Kenapa?"
"Nanti malem sekitar jam tujuh gua jemput, ya. Kita jalan-jalan," jawab Haechan yang setelah itu langsung memutuskan sambungan secara sepihak.
"Hyuck? Halo? Woi!" seru Jaemin bingung saat teleponnya dimatikan. "Apaan, sih? Nih anak aneh banget," gumamnya heran.
Tapi mau tidak mau Jaemin tetap harus bersiap-siap untuk malam nanti. Oknum bermarga Lee yang satu ini sangat sat set kalau sudah begini.
~~~
Pukul tujuh malam tepat.
Benar saja, Haechan menghubungi Jaemin dan menyuruhnya untuk turun ke parkiran. Di sana Haechan telah menunggunya menggunakan mobil.
Jaemin segera masuk ke dalam mobil di tempat duduk samping Haechan mengemudi.
"Pake seatbelt. Jangan banyak tanya kita mau ke mana, gua mau ngebut," titah Haechan yang langsung tancap gas.
Selama perjalanan berlangsung mereka berdua hanya diam, tidak ada pembicaraan sama sekali. Jaemin pun bingung akan dibawa ke mana, dia tidak akan diculik, kan.
Beberapa menit perjalanan berlalu, akhirnya Haechan memberhentikan mobilnya di suatu tempat. Ia memarkirkan mobilnya di dekat pantai.
"Ini pantai yang waktu itu, kan?" tanya Jaemin memastikan. Mengingat waktu itu Haechan pernah membawanya ke sini.
"Iya, ayo turun," ajak Haechan langsung turun dari mobil. Ia lalu berjalan ke arah pintu tempat Jaemin.
Sebelum Jaemin sempat membuka pintunya, Haechan terlebih dahulu membuka pintu mobil untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLE NIGHT | Jaemin harem
ФанфикAwalnya Na Jaemin hanya anak manis yatim piatu dan ia bekerja sebagai sugar baby untuk seorang pengusaha sukses, Mark Lee. Sampai suatu hari, hubungannya dengan Mark diketahui oleh Jung Jeno, seorang penyanyi terkenal sekaligus kekasih asli Mark. Ja...