Chapter Spesial Idul Fitri (Ver. Abiyasa & Kenza)

629 45 10
                                    

Assalamu'alaikum, jangan lupa VOTE & KOMEN ya? Makasih^^
--
Happy Reading 📖

Lima menit sebelum buka puasa, Kenza sudah selesai menyiapkan makanan di meja makan, tapi belum membuat minuman. Jadi sekarang Kenza sedang membuat minuman manis untuk dirinya dan Abiyasa, sang suami. Saat sedang membuat minuman, terdengar suara seorang pria yang sangat dia kenali.

"Assalamu'alaikum, Mas pulang." Kenza melihat kebelakang lalu tersenyum kepada Abiyasa —suaminya— yang baru pulang bekerja. "Wa'alaikumussalam, Mas. Kamu mau buka dulu, atau mandi dulu?"

"Buka dulu aja, nanti habis itu baru mandi." Kenza mengangguk paham, lalu dia membawa minuman yang sudah dia buat ke meja makan. "Ini aku buatin es teh aja ya? Nggapapa, Mas?" tanya Kenza.

Abiyasa mengangguk pelan. "Nggapapa sayang, es teh juga enak kok."

Tidak lama suara Adzan berkumandang, dan keduanya segera membatalkan puasa mereka dengan minum dan memakan kurma. "Mas, besok Aku sholat ied sama Zia ya? Jadi besok kalau Mas mau pergi duluan nggapapa kok."

"Cuma berdua?"

"Iya, Shena ngga bisa sholat besok. Tadi batal puasa, biasalah Mas, perempuan." Abiyasa mengangguk paham.

"Besok kita kumpul dirumah Ayah Fathan ya? Nanti pas selesai sholat mau Mas jemput, atau kamu mau ke rumah Ayah Fathan sendiri?" tanya Abiyasa. "Dijemput, nanti Aku telpon Mas."

"Yasudah, besok kalau udah selesai sholat, langsung telpon Mas aja ya?"

"Iya Mas suami."


Jam setengah tiga, Kenza bangun dari tidurnya. Dia melihat suami nya yang masih tertidur, dengan pelan dia menggoyangkan tubuh suaminya. "Mas Jayan, bangun. Sholat dulu yuk," lirih Kenza karena masih mengantuk.

Tapi tidak ada respon dari Abiyasa sama sekali, sepertinya Abiyasa sangat kelelahan sampai susah dibangunkan seperti ini. Kenza yang melihat tidak ada respon dari suaminya itu, dia menggoyangkan tubuh Abiyasa sedikit lebih keras. "Mas, bangun!" Tidak ada respon lagi.

"Mas ih!! Bangun!!" pekik Kenza dengan memukul lengan Abiyasa. Abiyasa yang terusik tidurnya pun mulai terbangun, dia membuka matanya perlahan lalu menatap Kenza yang terlihat kesal. "Kenapa sayang?"

"Mas tuh dari tadi aku bangunin, ngga bangun-bangun, kesel Aku jadinya." Abiyasa mengangguk lalu duduk, pria itu mendekati Kenza lalu memeluk tubuh istrinya itu. "Maaf ya, Mas capek soalnya. Kerjaan di kantor banyak banget," lirih Abiyasa, dan itu membuat Kenza menjadi tidak enak kepada suaminya.

"Iya nggapapa, maaf juga kalau tadi Aku bangunin Mas nya kayak gitu," gumam Kenza. "Iya nggapapa, Sayang. Mas peluk sebentar dulu ya? Nanti baru ambil wudhu," pinta Abiyasa yang langsung disetujui oleh Kenza.

"Capek banget ya Mas? Kerjaan kantor nya numpuk?"

"Iya, capek banget. Tapi capek nya udah hilang kok, kan udah dipeluk kamu."

"Dih! Bisa gitu? Cuma karena peluk aku, capeknya jadi hilang."

"Bisa dong. Kata Kak Azgham, obat terbaik dan terampuh itu adalah seorang istri. Dan terbukti, capeknya Mas hilang cuma karena pelukan kamu," jelas Abiyasa. "Berarti kalau Mas capek langsung peluk aku aja," kata Kenza.

Perjalanan Hijrah Cinta [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang