CHAPTER 10

808 54 3
                                    

Sebelumnya aku mau mengingat, jangan lupa follow akun punyaku dan anak-anakku ya. Aku bakal spoiler di akun official, dan bakal interaksi sama anak-anakku pas followers udah lumayan banyak. And bakal live juga.

Akun punyaku :

IG (utama) : __rlk.syftri
IG (official) : author__rlk.syftri
Tiktok (official) : bluebellbunny_12

Akun punya anak-anakku :

IG (Azgham) : _assegaf.azgham
IG (Alifah) : alfh.shna_
IG (Hazia) : hazia_2242
IG (Athala) : alkahfi_ya
IG (Abiyasa) : abijayan_khlif
IG (Kenza) : kenza_ranawiyah

______________________________________

Assalamu'alaikum, jangan lupa VOTE & KOMEN ya? Makasih^^
--
Happy Reading 📖

"Hazia dan Kenza, tunggu sebentar." Kedua gadis itu sontak langsung berhenti dan menoleh kebelakang. Nafas keduanya terhenti sebentar dengan detak jantung yang terdengar sangat cepat. "Gus, ada apa?"

Abiyasa menatap Kenza yang sedang mencoba untuk terlihat biasa saja. Begitu pula dengan Athala yang menatap Hazia penuh selidik, berbeda dengan Azgham yang hanya diam dengan pandangan menatap ke arah tempat kedua gadis itu memanjat. "Kalian melarikan diri?"

"E-engga, Gus," elak Kenza. Azgham yang mendengar itu menghela nafas, lalu mendekat kearah tempat pijakan itu. "Jangan berbohong, kami sudah melihat kalian yang memanjat masuk."

Hazia dan Kenza mendadak menjadi semakin gugup. Sedangkan ketiga Gus didepan mereka menghela nafas lelah, mereka pikir ketiga Gadis yang merupakan adik dari sahabat mereka itu tidak nakal. Ternyata sangat amat nakal, bahkan tingkah laku mereka sangat ajaib. "Kalian habis dari mana?" tanya Abiyasa dengan nada yang tegas.

"Habis dari Masjid dekat sini ..." lirih Kenza. Azgham yang merasa dua sahabat nya bisa menyelesaikan masalah ini, memutuskan untuk berdiri di belakang keduanya. "Kenapa ngga izin?" tanya Athala dengan tatapan tajam.

Hazia seketika menjadi kaku, pandangannya semakin menunduk. "Jawab."

"Takut ngga diizinin," jawab Hazia kemudian. Athala dan Abiyasa menghela nafas lagi, lalu Abiyasa bertanya, "memang kalian ke Masjid untuk apa?"

Dan dengan takut-takut Kenza menjawab, "untuk mendengarkan ceramah disana."

"Kalian bisa izin dengan ustadzah disini, tidak dengan kabur begitu. Bukannya kalian yang ingin masuk kedalam pondok? Lalu kenapa kalian malah kabur-kaburan sekarang?" Abiyasa menyerbu mereka dengan pertanyaan yang membuat keduanya terdiam.

Azgham dari tadi hanya mendengarkan dengan pandangan mengarah kearah lain. Tidak lama terdengar jawaban dari Kenza, "kalau ustadzah tidak mengizinkan?"

"Kalian tidak boleh pergi. Ingat, kalian sudah memutuskan untuk masuk pondok, dan dengan itu kalian sudah menyetujui semua hal yang ada disini, termasuk tidak keluar masuk area pesantren." Hazia yang mendengar penjelasan Athala hanya menganggukkan kepala pelan.

Saat Abiyasa ingin mengatakan sesuatu Alifah mendadak datang dengan wajah yang sedikit terkejut saat melihat kedua temannya. "Loh eh? Kalian kok disini?" tanya Alifah dengan keheranan, lalu melihat wajah Abiyasa dan Athala untuk mencari jawaban. Saat melihat wajah datar kedua Gus itu, Alifah dengan cepat mengerti apa yang terjadi. Kedua temannya membuat masalah.

Perjalanan Hijrah Cinta [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang