CHAPTER 15

594 40 3
                                    

Assalamu'alaikum, jangan lupa VOTE & KOMEN ya? Makasih^^
--
Reading 📖

Satu minggu berlalu, dan selama itu pula Azgham dan Alifah tidak bertemu, lebih tepatnya Alifah yang selalu menghindari Azgham. Hazia dan Kenza pun turut menjauhkan Alifah dari Azgham sejak kejadian itu.

Di pagi hari ini Hazia dan Kenza duduk di pondok kecil yang biasa mereka jadikan tempat beristirahat, mereka hanya berdua karena Alifah dan santri lainnya di masjid, sedang membaca Al-Quran bersama. Berhubung Hazia dan Kenza sedang ada tamu bulanan, jadi mereka memutuskan untuk menunggu dipondok kecil ini sampai kegiatan membaca Al-Quran bersama selesai.

"Zia, kira-kira siapa ya orang yang bakal ngajar disini selama satu minggu kedepan?" tanya Kenza. Hazia yang tidak tahu tentu saja menggeleng.

Kemarin memang dikabarkan jika ada seseorang yang akan mengajar dipondok selama satu minggu kedepan, akan tetapi tidak di beritahu siapa orang tersebut, entah dia laki-laki atau perempuan.

"Kamu mah, menurut kamu aja siapa gitu, cewek atau cowok?" tanya Kenza lagi.

"Ya Aku ngga tau, kita lihat aja nanti," jawab Hazia. Kenza yang mendengar jawaban Hazia hanya bisa menatap Hazia dengan tatapan kesal.

"Assalamu'alaikum." Kenza dan Hazia reflek menoleh saat mendengar salam dari seseorang. "Wa'alaikumussalam."

"Loh?!" Kenza terkejut saat melihat siapa yang berada di depannya dan Hazia sekarang, sedangkan Hazia hanya bisa terdiam dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan. "Kita bertemu lagi Hazia, Saya tidak menyangka akan bertemu kalian disini."

"Ustadz Haziq, kenapa bisa disini?" tanya Kenza sopan dengan senyum yang kaku. "Saya disini karena akan mengajar selama satu minggu kedepan, dan sepertinya Saya tersesat saat ingin pergi ke Masjid."

"Begitu ternyata, jadi Ustadz Haziq yang akan mengajar selama satu minggu disini?" tanya Kenza dan diangguki oleh Haziq.

Kenza melirik kearah Hazia yang masih terdiam. Kenza yakin Hazia pasti terkejut karena bertemu Ustadz Haziq disini, ustadz yang membuat mereka rela kabur dari pesantren demi melihat ceramah nya di masjid waktu itu. Ustadz yang memiliki kisah masa lalu dengan Hazia.

"Apa kalian bisa menunjukan arah masjid pesantren?" tanya Haziq.

"Oh bisa, masjid nya itu ada di sana, Ustadz tinggal luruh aja terus belok kanan," jawab Kenza.

"Baik, terima kasih. Kalau begitu Saya permisi dulu. Assalamu'alaikum," pamit Haziq.

"Wa'alaikumsalam."

Haziq menatap Hazia sejenak sebelum berjalan ke arah yang di beritahu oleh Kenza. Saat Haziq sudah jauh dari pandangan, Kenza menepuk bahu Hazia yang masih diam dari tadi.

"Zia? Kamu baik-baik aja kan? Jangan diem aja!"

"Aku baik, tenang aja. Aku cuma kaget, tiba-tiba Aku ketemu sama dia lagi," kata Hazia setelah lama diam. Kenza memijit keningnya karena pusing, jika Alifah tahu kalau Haziq berada di pesantren, pasti Alifah akan terus mewanti-wanti Hazia, pagi, siang, sore, dan malam.

"Gimana Aku bisa move on," gumam Hazia.

"Kamu pasti bisa kok, ingat aja Gus Athala, pasti bisa Move On."

Perjalanan Hijrah Cinta [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang