CHAPTER 05

887 52 4
                                    

Assalamu'alaikum jangan lupa VOTE dan KOMEN ya? Makasih ^^

Happy Reading 📖


Hari kedua mereka berada di Pondok berjalan dengan lancar. Ketiga gadis itu mengikuti kegiatan Pondok dengan semangat meski beberapa kali teringat keluarga mereka dirumah.

Dan sekarang ketiga gadis itu sedang duduk di teras Asrama mereka. Tidak banyak yang mereka lakukan, hanya berbicara bersama dengan menatap langit-langit yang berwarna biru cerah. "Kira-kira Gus Agham sudah ada calon istri belum, ya?" tanya Alifah tiba-tiba.

Hazia dan Kenza menghela nafas malas, sejak pertemuan pertama mereka dengan tiga Gus itu, Alifah sering sekali menyebut nama Azgham dan berpikir soal status Azgham sekarang. "Kenapa ngga tanya langsung?" celetuk Hazia.

"Mana bisa gitu! Masa tiba-tiba nanya kayak gitu ... Kan ngga enak sama Gus Agham nya," protes Alifah dengan nada kesal. "Dari pada kamu kepikiran terus, mending tanya langsung," kata Kenza menyetujui perkataan Hazia.

"Ya tap-"

"Assalamu'alaikum."

"Allahu Akbar!!" Alifah terlonjak kaget saat mendengar salam secara tiba-tiba. "Siapa sih yang ngagetin- eh Gus Triplet A hehe." Alifah menyengir saat tahu kalau yang mengucapkan salam itu adalah Athala, Abiyasa, dan Azgham.

Alifah menatap kedua sahabatnya dengan raut wajah kesal, tatapannya juga seolah mengatakan 'kenapa ngga kasih tau kalau ada mereka?' dan hanya dibalas gelengan oleh Hazia dan Kenza. "Salam nya ngga dibalas?" tanya Athala dengan ramah.

"Aa iya, wa'alaikumsalam, Gus." Ketiganya sontak membalas salamnya.

"Kalian sedang membicarakan apa tadi? Saya mendengar Alifah menyebut nama Kak Agham," tanya Abiyasa langsung. Alifah yang disebut namanya langsung lemas, bahkan wajahnya sudah pucat. Jika hanya Abiyasa dan Athala disini mungkin dia bisa menjawab dengan santai, tapi sekarang ini Azgham juga ada disana.

Alifah menatap kedua sahabatnya untuk meminta bantuan, tapi Hazia dan Kenza memalingkan pandangan mereka kearah lain, berpura-pura tidak tahu apa-apa. "Oh gitu cara kalian main ya, lihat aja nanti ku balas kalian berdua," batin Alifah dengan raut wajah yang kesal.

"Alifah?"

"Aa iya, Gus. Tadi kami lagi bicarain soal Agham di novel yang sempat kami baca, bukan Gus Agham yang ini hehe. Gus Triplet A salah dengar mungkin," elak Alifah dengan cengiran khas nya. Ketiga Gus itu mengangguk, mencoba untuk percaya dengan perkataan Alifah. Tapi mereka merasa ada yang janggal.

"Tunggu sebentar, Gus Triplet A? Maksudnya?" tanya Azgham yang penasaran. "Hehe, kan huruf awal nama Gus itu A semua, jadi aku mutusin panggil Gus dengan sebutan Gus Triplet A, supaya ngga susah gitu," jelas Alifah dengan santainya.

"Soalnya kalau manggil satu-satu itu ribet, jadinya aku panggil gitu aja sup-" Hazia dengan segera menutup mulut Alifah dan menatap ketiga Gus didepannya dengan pandangan tidak enak. "Maaf ya Gus? Shena lagi galau, jadi ngomong ngga jelas."

"Galau karena?" tanya Azgham dengan ekspresi yang tidak bisa di baca. "Karena Gus Agham lah, dia galau mikirin Gus itu beneran masih single atau-" Alifah langsung membekap mulut Hazia, dan sekarang mereka saling membekap satu sama lain.

"Karena Saya?" Alifah melepas bekapan dari mulutnya lalu menggeleng panik. "Ngga Gus! Zia itu apa namanya, Zia ngelantur, soalnya dia lagi jatuh cinta sama Gus Atha-" Mulut Alifah kembali dibekap oleh Hazia yang sudah kelihatan panik.

Athala yang disebut menatap mereka bertiga dengan pandangan tidak percaya. "Saya?" Hazia langsung menggeleng panik.

"Engga Gus! Shena jangan sembarangan bicara ya!" ancam Hazia dengan tatapan tajam dan dibalas dengan tatapan tajam juga oleh Alifah. "Udahlah, mereka lagi sama-sama jatuh cinta. Shena sama Gus Agham dan Zia sama Gus Atha-"

"DAN ZARA SAMA GUS ABI!!" teriak kedua dengan nada kesal. "ENAK AJA!!" teriak Kenza tidak Terima.

"Jadi kalian jatuh cinta?" tanya Abiyasa.

"Sama kami?" sambung Athala.

"IYA TAPI BUKAN AKU!" balas ketiganya secara bersamaan. Alifah langsung berdiri dari duduknya lalu membungkuk sopan. "Saya kekamar dulu ya Gus, assalamu'alaikum!" salam Alifah lalu masuk kekamar dengan wajah yang merah, lalu diikuti oleh Hazia dan Kenza.

"Kami juga Gus, Assalamu'alaikum!" pamit kedua nya lalu masuk kedalam kamar asrama. Mereka meninggalkan ketiga Gus yang masih kebingungan. "Mereka jatuh cinta sama kita?" tanya Azgham lagi.

"Kata mereka sih kayak gitu, Kak," balas Abiyasa.

"Tapi kok mereka pergi? Ngga ngejelasin?" tanya Athala.

"Entah, sudah ayo kita ke ndalem," ajak Azgham lalu ketiganya pergi dari sana. Sedangkan di dalam kamar asrama...

"Pokoknya ini gara-gara Zia sama Zara!" kata Alifah dengan nada kesal, sedangkan kedua gadis yang disebut namanya ikut kesal juga. "Ini juga gara-gara kamu sama Zia!"

"Heh!! Kamu sama Shena juga ya!!"

"INI HARUS GIMANA?! AKU MALU!!"

"YA SAMA!! KAMI JUGA!!"

Ketiganya sedang malu, kesal, dan overthinking karena kejadian tadi. "Tapi Gus Agham tadi ganteng, manis banget Argh!!"

Lalu kembali menjadi budak cinta beberapa saat kemudian, hahh..

•••••

©.22-03-2023, Palembang.

Perjalanan Hijrah Cinta [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang