Sebelumnya aku mau mengingat, jangan lupa follow akun punyaku dan anak-anakku ya. Aku bakal spoiler di akun official, dan bakal interaksi sama anak-anakku pas followers udah lumayan banyak. And bakal live juga.
Akun punyaku :
IG (utama) : __rlk.syftri
IG (official) : author__rlk.syftri
Tiktok (official) : bluebellbunny_12Akun punya anak-anakku :
IG (Azgham) : _assegaf.azgham
IG (Alifah) : alfh.shna_
IG (Hazia) : hazia_2242
IG (Athala) : alkahfi_ya
IG (Abiyasa) : abijayan_khlif
IG (Kenza) : kenza_ranawiyah
______________________________________
Assalamu'alaikum, jangan lupa VOTE & KOMEN ya? Makasih^^
--
Happy Reading 📖
•
•Hazia dan Kenza sudah sampai di masjid yang mereka maksud, disana masih sepi, tapi ada beberapa orang yang sudah datang. Keduanya masuk dan mengambil wudhu lebih dulu, karena sebelum ceramah dimulai, mereka sholat subuh lebih dulu. Setelah wudhu mereka pergi ke lemari masjid untuk meminjam mukenah, karena mereka lupa membawa mukenah tadi. Lalu kedua mengambil tempat paling depan, pojok.
Hazia dan Kenza memutuskan untuk sholat tahajjud lebih dulu sebelum adzan subuh terdengar. Tidak memakan waktu lama bagi mereka untuk sholat tahajjud, setelah selesai keduanya duduk sambil menunggu adzan subuh.
"Kira-kira kita bakal ketahuan ngga ya?" tanya Hazia yang mendadak khawatir. "Ngga tau, Aku juga lagi was-was ini. Semoga aja ngga ketahuan sih."
Keduanya mengobrol hingga Adzan subuh dikumandangkan. Keduanya diam dan mendengarkan adzan dengan tenang, masjid sudah ramai, bahkan sudah penuh. Setelah adzan mereka sholat subuh berjamaah, sesekali terdengar tawa anak kecil yang sedang bermain diluar masjid, ya anak kecil yang meramaikan suasana masjid.
Beberapa menit kemudian sholat subuh selesai, dan masuk ke sesi doa. Lalu setelahnya tirai pemisah dibuka dan terlihatlah seseorang yang akan berceramah hari ini. "Masya Allah," gumam Hazia saat melihat sosok ustadz didepannya. Kenza yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala, dia harus menceritakan ini kepada Alifah saat mereka kembali ke pesantren.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," salam sang penceramah. "Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab para pendengar.
Lelaki yang mengisi ceramah di depan tersenyum lalu berkata, "masih subuh kok udah pada lemes? Udah makan belum, Pak? Bu?" Ada yang menjawab 'sudah' ada yang menjawab 'belum' dan Hazia juga Kenza adalah orang yang menjawab 'belum'.
"Yang sudah Alhamdulillah, yang belum, kok belum makan, Pak, Bu? Makan dulu atuh, kalau pingsan kumaha? Kira-kira kuat ngga nih?"
"Kuat!!"
"Wah, udah semangat aja haha. Kuat ya, Pak, Bu? Masya Allah. Baik, kita mulai ya?" Lalu dimulailah sesi ceramahnya, Hazia dan Kenza menyimak dengan seksama. Sesekali Ustadz didepan bertanya dan dijawab oleh para jamaah. Dan sesekali juga Ustadz didepan melontarkan lelucon yang membuat semua orang di masjid tertawa, dan itu juga membuat sesi ceramah tidak menjadi membosankan.
Hazia menatap tepat pada mata Ustadz itu, Kenza menoleh kearah Hazia lalu menghela nafas. Dia menarik paha Hazia pelan, lalu berkata, "inget, zina mata." Sontak Hazia langsung beristighfar dan menundukan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hijrah Cinta [On Going]
Teen Fiction{Dibuat untuk dibaca dan di vote! bukan untuk diplagiat} 🐰 🐇 JANGAN LUPA VOTMEN! (Vote Dan Komen) ••• Tentang tiga gadis yang memutuskan untuk Hijrah karena sudah merasa banyak dosa dan terlalu jauh dengan yang maha Kuasa. Lalu dipertemukan deng...