32

2K 129 16
                                    

"Sangat menyakitkan untuk sejuta alasan."

_Taksa Gavriel Rasendriya_








Happy Reading

🌧️🌧️🌧️






Indira Liliana, seorang wanita berpangkat Dokter Bedah, bekerja di salah satu rumah sakit swasta. Sebagian waktunya ia habiskan untuk bekerja dan bekerja, tak jarang ia mengambil sift tambahan hingga tak sempat menghabiskan waktu untuk diri sendiri.

Hal itu semata ia lakukan demi menghindari masalah di tengah perpisahannya dengan sang suami.

Bukan hal mudah bagi dia yang merupakan wanita berusia 24 tahun kala itu, untuk dihadapkan di dalam pengadilan dalam rangkain sidang perceraian, padahal usia pernikahannya yang baru seumur jagung.

Tidak ada rencana menikah muda dalam list hidupnya, tapi suatu incident yang di mana kedua belah pihak sama-sama mau, menghasilkan seorang Aksa.

Kemudian menjadi pilihan untuk melangsungkan pernikahan.

Ia merevisi ulan rencana-rencana masa depan yang telah di susun, menambahkan list permintaan maaf pada orang tua yang telah di kecewakan.

Awalnya ia kira semua akan berjalan dengan lancar, sampai pada usia kandungan yang menginjak lima bulan rahasia besar itu terbongkar.

Dia tidak bisa berkata apa-apa selain menunduk berlinang air mata, menyesali perbuatan yang ia lakukan.

"Ya, mungkin aku menyesal menikahimu!" Kalimat yang Bayu—Mantan suaminya— ucapkan kala itu masih teringat jelas.

Mulai saat itu keadaan berubah drastis, tiap hari bagaikan neraka yang menyakitkan. Namun, ia tetap mencoba mempertahankan rumah tangganya, meski Bayu terus terang menolaknya.

"Kamu menghancurkan masa depanku!"

"Aku tidak butuh kehadiran kamu lagi Indira. Aku tidak menginginkan kamu lagi."

"Kenapa kamu merusak suasana hatiku, sialan!"

"Wajahmu itu memuakkan." 

Pria yang semula berperangai lembut dan perhatian, menjadi acuh dan jarang pulang.

Cinta yang Bayu curahkan lenyap tak tersisa.

Dia menjauh.

Melepas tanggung jawab pada istri dan calon buah hatinya yang Indira kandung saat itu. Pun setelah Aksa lahir pria itu berlagak tak peduli.

Indira sempat mengalami stress karena masalah rumah tangga yang tak kunjung menemui titik terang, memilih pergi dari rumah meninggalkan sang buah hati seorang diri tanpa pengasuh di dalam kamar.

Hampir tiga bulan lamanya ia hilang kabar, lalu kembali setelah dirinya merasa lebih tenang.

Namun.....

"Ngapain kamu datang lagi?"

"Sudah puas menjalang?"

"Berapa banyak yang sudah mencicipi tubuh murahan mu itu? Jangan bilang kau hamil lagi? Makanya datang menemui ku?"

"Dasar murahan!"

Tak ada pembicaraan dingin penyelesaian masalah, tidak ada penurunan ego demi mempertahankan ikatan yang terjalin. Yang ada hanya pertengkaran sengit tidak berujung.

"Aku ingin bercerai, mari akhiri saja semua ini."

Sampai pada akhirnya mahligai suci pernikahan itu kandas, mereka memilih berjalan di jalan masing-masing.

Terputus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang