30th 'Debat

1.8K 242 11
                                    

"Mamaaaa!"

Yoslie mematung, menatap ke kakinya yang sudah dilendoti Kelinci spesies spesial. Bagaimana tidak? Ada sosok bocah gembul dengan pipi bulat yang sedang memakan wortel besar di tangannya. Jangan lupakan kostum putih bertelinga panjang yang ia kenakan semakin menambah kesan imut yang yang sebenarnya sudah over itu.

"Ha?" Yoslie hanya mampu menatap si kecil dengan kesadaran yang diambang batas.

Salahkan Alben yang terlalu nyenyak tidur, membuatnya harus bergantian dengan para menantu yang lain untuk menjaga anak itu di rumah sakit. Yoslie yang kepalang rindu, kabur dan akhirnya pergi ke rumah Furaka untuk melampiaskan rasa yang tertahan sejak seminggu lalu. Dan apa yang dia dapat? Justru kelinci manis nan gembul malah menyambutnya.

"Mamaa!" Lagi-lagi Ney berteriak untuk mengembalikan perhatian Yoslie. Ia sudah beberapa kali memanggil wanita itu, tapi balasannya hanyalah tatapan bulat dari mamanya.

"E-eh.. ASTAGA! kemari kau kelinci kecil!" Ketika tersadar, sontak wanita itu berusaha meraih Ney yang lebih dulu pergi. Yah, padahal niat Yoslie hanya menggendong dan mungkin sedikit menganiaya anak itu, tetapi reaksi reflek Ney seperti hendak diperkosa saja.

Bocah itu berlari kencang menuju dapur, mencari Hiru untuk meminta perlindungan.

"Bubuu!! Mama kaya copet!"

"Ha?" Hiru oleng karena ditubruk tubuh gempal Ney, tapi tak ayal wanita yang sedang mengadon roti itu juga terkejut dengan teriakan si kecil.

"Hey! Kenapa berlari?! Apa kau lupa dengan mama?!!" Ney terdiam, sedangkan Yoslie memasang raut tak percayanya.

"Mama celem.."

Yoslie tidak ingin bermain-main lagi, jadi ia langsung mengangkat tubuh Ney dan membuat anak itu tersentak karena tubuhnya yang melayang. Yoslie juga mencium pipi bulat itu hingga tergencet yang  membuat bibir Ney berbentuk seperti mulut ikan.

"Mama! Jangan mam Ney! AAAAA~!" heboh bocah itu. Sedangkan Hiru yang sudah paham dengan keadaan hanya mampu tertawa dengan tingkah absurd si kecil.

"Apa gantinya? Kalau mama gak boleh mam Ney, Ney harus kasih sesuatu buat mama. Harus!" ujar Yoslie penuh penekanan. Tidak ada yang akan melewatkan negosiasi dengan bocah gembul itu. Dan tentu saja negosiasi itu dimanfaatkan dengan baik juga oleh Ney.

Jadi sekarang yang menjadi tontonan Yoslie dan para pelayan di dapur adalah seekor kelinci yang kebingungan dengan pipi menggembung dan mata terpejam. Oh! Jarinya yang tidak seberapa —hanya syarat— itu juga berada di dagu, menirukan sosok kelinci bwabwa ketika sedang berpikir keras.

"Apa ya...." Ney berpikir keras.

"...Ah! Nanti Ney tanam cama mama lagi, gimana?!" ucapnya antusias.

Yoslie dan Hiru selaku pawang yang mendengar usul itu hanya menggeleng kecil. Mereka kini sudah tau, kalau Ney ke kebun bukanlah untuk menanam atau merawat tumbuhan yang ada di sana. Melainkan, ah kalian sendiri pun tau 'kan?

"Kayaknya, kalau kamu ikut mama ke kebun.. buah mama jadi hilang semua deh?"

"Ha? Capa belani ambil? Cini cini! Cini Ney bacmi pakai galam."

Yoslie terperangah. Selain karena bocah di gendongannya yang tidak sadar diri, juga karena rencana anehnya yang ingin menggunakan bahan masakan asin itu untuk membasmi pencuri. Apa-apaan?

"Kenapa garam?" Ingat! Yoslie orang yang gampang terbengong, jadi Hiru lah yang mewakilkan pertanyaannya.

"Kan yang ambil buah mama, ulat kan? Kata bang Acam, ulat takutna cama galam. Coalnya ulat nanti geli-geli kalo dikaci galam. Ulat nda cuka galam, jadi nanti Ney tolong minta galam moma!" Penjelasan rinci beserta opini si kecil itu sukses membuat Yoslie semakin kehilangan akal. Tolong saja, sudah berapa kali ia dibuat speechless hari ini?

Deep Inside [Hinafuka Fam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang