08. Yeah!

43.1K 5.9K 1.4K
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca. Vote gak butuh waktu lama. Gak lebih dari 5 detik kok, bukan hal sulit...jadi jangan hanya menikmatinya tapi hargai juga jerih payah penulisnya ya ☺️
Dan jangan lupa ramein komen 😙



Sean, Megan, Ivan dan Zack yang sebelumnya tampak sibuk dengan acara memanggang mereka, kini berhambur ke dalam rumah, ikut menyaksikan televisi tatkala Bastian berteriak heboh jika satu dari tiketnya memiliki tiga nomor yang sama dengan hasil undian yang saat ini sedang berlangsung.

"Sial! Kenapa lama sekali!" Umpat Bastian karena pembawa acara justru mengoceh tidak jelas, membuat pemilik Mega Lottery yang bertugas memutar spinner wheel tidak segera memutar angka yang keempat.

"Aku ikut berdebar," sahut Megan yang kini duduk di samping Sean dan satu tangan Sean melingkar di bahu Megan.

"Yak! Apakah si cadel akan keluar sebagai pemenang undian!?" Seru Ivan dengan nada bicara terdengar dramatis.

Bastian melempar bantal kursi ke wajah Ivan. "Diam! Sudah mulai diputar." Setelahnya, Bastian yang kini berjongkok tepat di depan layar televisi, kembali menatap serius pada layar, bibirnya tampak berkomat-kamit merapalkan doa.

Jarum spinner wheel berhenti pada angka 8 dan seketika Bastian berteriak heboh, "8! Angka 8! Astaga!"

Ivan yang duduk di sofa bergerak mendekati Bastian dan merebut tiket yang dipegang Bastian untuk memastikan. "Wow! Kau memiliki empat angka yang sama!" Serunya.

"Angka selanjutnya harus 8," lanjut Ivan karena nomor tiket milik Bastian adalah 130888.

Bastian menoleh dan menatap mereka satu persatu secara bergantian. "Kalian harus berdoa untukku!"

"Tentu," sahut Megan yang tampak antusias.

Setelah pembawa acara tampak berkata-kata demi tugasnya untuk memeriahkan acara, kini spinner wheel mulai di putar kembali oleh pemilik Mega Lottery. Keheningan tercipta dalam ruangan tersebut, manusia lain selain Bastian ikut serius menatap layar televisi.

Desahan kasar terdengar dari bibir Bastian tatkala jarum spinner wheel bukannya berhenti di angka 8 namun justru berhenti di angka 9. Lalu Megan, Ivan, Zack dan juga Sean tertawa lepas atas ketidakberuntungan Bastian.

"Padahal sedikit lagi," celetuk Megan menyayangkan.

"Sudah kubilang, kau hanya buang-buang uang," cibir Zack.

"Sial! Kenapa tidak angka delapan!" Raung Bastian yang kini dalam posisi merebah di lantai dengan wajah menghadap langit-langit.

"Lebih baik kau pergi ke Enel, bermain disana jelas lebih pasti daripada berharap pada lotere," ujar Ivan. Enel merupakan nama sebuah Casino.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hard to Believe (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang