39. Sorely

22.1K 3.9K 1.3K
                                    

Jangan lupa vote dan komen

SELAMAT MEMBACA!



"Dasar tukang bully," sindir seorang mahasiswi ketika melewati meja yang Electra tempati.

"Seharusnya dia dikeluarkan dari kampus," timpal mahasiswi satu lagi.

Mendengar cemoohan barusan membuat Electra menghela napas pelan. Ini bukan menjadi yang pertama ada orang yang mencelanya. Saat tadi pagi ia tiba di kampus dan berjalan menuju kelasnya, entah berapa kali ia mendengar seseorang berkata buruk padanya. Bahkan manusia lain yang berada di food court tempat dimana ia berada sekarang, meliriknya sambil bergunjing dengan rekan mereka. Electra hanya perlu mengabaikan mereka yang tidak suka dengannya, tapi itu tidak mudah.

Teresa yang menyadari perubahan mimik wajah Electra langsung menenangkan, "jangan dengarkan mulut-mulut sampah."

"Benar, seperti mereka paling sempurna saja," timbrung Agnes sambil melahap kentang goreng pesanannya.

"Makan." Teresa mengedikkan dagu ke arah piring berisi waffle yang ada di hadapan Electra. "Tubuhmu makin hari makin kurus," lanjutnya berkomentar.

"Wajar jika berat badan Electra turun, seseorang yang banyak pikiran akan kehilangan napsu makan. Memangnya kau, dalam kondisi sakit, senang maupun sedih, makan bagimu tetap nomor satu," seloroh Agnes.

Teresa menatap garang seraya menaikkan garpu ke arah Agnes. "Bagiku makanan itu adalah obat dari segala obat."

Electra mengabaikan obrolan Teresa dan Agnes. Ia menyantap waffle pesanannya sembari memerhatikan ponsel, membaca pesan masuk yang berasal dari Grace, manajer Elite Agency. Grace memintanya agar melihat postingan yang diunggah akun sosial media Captiva Girl. Electra yang penasaran segera menuruti permintaan Grace. Setelah melihat apa yang diunggah akun Captiva Girl, bibir Electra lantas tersenyum cerah.

Singkat cerita, beberapa waktu lalu pihak Captiva Girl membuat polling yang meminta pendapat warganet serta pengguna brand mereka, apakah mereka perlu mempertahankan posisi Electra sebagai salah satu kandidat model dalam peragaan busana mereka, atau tidak. Pihak Captiva Girl juga mengunggah video Electra saat audisi dan tentunya juga membeberkan kasus yang sedang di hadapi oleh Electra.

Dan hari ini pihak Captiva Girl menjatuhkan keputusan sesuai hasil polling, menyatakan bahwa mereka memberi kesempatan pada Electra untuk menjadi salah satu model runway Captiva Girl. Keterangan disana tertulis demikian,

Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang bisa luput dari dosa dan kesalahan, termasuk salah satu kandidat model kami yaitu Electra Aura. Namun seperti yang diketahui, tak semua manusia bersikap berani dan berjiwa besar untuk mengakui kesalahan yang diperbuatnya, apalagi untuk meminta maaf. Sebelumnya pihak kami telah membuat polling, apakah menurut ladies, Electra masih layak untuk menjadi model kami. Rupanya ladies sekalian banyak yang respect terhadap keberanian Electra dalam mengakui kesalahannya. Maka atas hasil polling dari kalian, pihak Captiva Girl memberikan kesempatan pada Electra Aura untuk tetap tampil di fashion show tahunan yang kami selenggarakan. Terima kasih.

Electra kemudian membaca komentar disana. Meski hasil polling menunjukkan bahwa dirinya diberikan kesempatan untuk tampil di atas runway, tapi komentar disana tetap menuai pro dan kontra.

Hard to Believe (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang