Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕
Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥
SELAMAT MEMBACA!
•
•Pihak yang terlibat dalam acara fashion show malam ini tampak sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Sedangkan para model yang usai dirias wajahnya dan ditata rambutnya, kini sedang berganti busana dengan pakaian yang akan mereka tampilkan di atas runway.
"Kupikir Grace sedang bergurau saat memasukkan seorang pemula untuk fashion show kali ini, tapi melihatmu saat latihan tadi, aku tau alasan Grace kenapa mengikutsertakanmu dalam fashion show."
Electra yang kini dalam posisi duduk dan sedang mengenakan sepatu boots, menoleh ke sumber suara. Ternyata itu adalah Poppy Marleigh, dapat dikatakan model terbaik dari yang terbaik yang dimiliki Elite Agency karena saat ini nama Poppy sedang melejit di dunia modelling.
"Aku menganggap perkataanmu barusan adalah sebuah pujian untukku, Poppy." Ini merupakan kali ketiganya Electra bertemu dengan Poppy, yang pertama adalah saat fitting pakaian dan kedua saat latihan tadi siang. Namun ini pertama kalinya Poppy mengajaknya mengobrol.
"Aku tidak pernah memuji sainganku, Electra," Poppy yang kini sedang mengenakan long coat yang memiliki bulu dibagian lehernya, menoleh ke arah Electra saat berucap, seutas senyum terbit dari bibirnya.
"Karena ketatnya persaingan di dunia modelling, memang tidak seharusnya saling memuji antara model satu dengan yang lain. Baiklah, kalau begitu aku menganggap perkataanmu tadi hanyalah sebuah komentar." Di akhir kalimatnya, Electra juga menerbitkan senyum.
"Jadi kau baru lulus sekolah?" Tanya Poppy sekedar berbasa-basi.
"Ya, dan hari ini adalah kuliah pertamaku setelah kegiatan orientasi studi. Oh ya, Poppy, aku tidak akan bertanya balik, aku yang cukup penasaran denganmu, sebelumnya sudah mencari tau terlebih dahulu tentang sepak terjangmu di dunia modelling, dan termasuk juga usiamu," seloroh Electra pada wanita yang memiliki usia sama dengan raganya di dunia nyata dulu, yakni 25 tahun.
Poppy tertawa kecil mendengar perkataan Electra barusan. "Kuharap atas informasi yang kau dapatkan tentangku, tidak membuatmu termotivasi untuk menyaingiku."
"Dalam dunia modelling penuh persaingan dan kita semua saling berkompetisi untuk menduduki puncak karir, benar bukan?" Sahut Electra menanggapi.
Meski pembicaraan antara dirinya dengan Poppy seolah terjadi perang verbal antara mereka, namun Electra menganggapnya biasa saja, tidak mengartikannya berlebihan. Kenyataannya memang demikian, dunia modelling memiliki persaingan yang ketat. Bahkan di dunia nyata dulu Electra tidak memiliki teman yang benar-benar tulus, temannya di agensi hanya bersikap baik padanya di luarnya saja. Dapat dikatakan, mereka berteman namun tetap bersaing.
Dan Electra berpendapat, hidup ini memang bukanlah sebuah perlombaan, akan tetapi tak dapat dipungkiri bahwa terkadang seseorang harus bersaing dengan orang lain, termasuk bersaing di dunia kerja. Jika seseorang memiliki kemampuan dan merasa siap maka tidak perlu takut untuk bersaing. Karena tanpa persaingan dan perjuangan, seseorang tidak akan tahu akan sampai dimana kemampuannya. Lagi pula dengan bersaing, seseorang bisa berkembang menjadi lebih baik.
Itulah sebabnya Electra menganggap obrolannya dengan Poppy adalah hal yang wajar. Justru Electra lebih senang dengan sikap Poppy yang blak-blakan. Wajar jika Poppy membanggakan diri dan terkesan angkuh, wanita tersebut tidak hanya memenuhi syarat untuk menjadi seorang model, namun sejauh pengamatan Electra, Poppy memiliki mental, kepribadian dan karakter yang kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard to Believe (Hiatus)
RomanceAquaplaning terjadi begitu cepat sehingga Electra tidak sadar dan salah melakukan antisipasi. Kendaraan yang dilajukan Electra hingga berputar arah dan menabrak pembatas jalan, berguling-guling beberapa kali disertai suara benturan yang tak mampu te...