12. Astonished

43.3K 5.8K 1.2K
                                    

Jangan lupa vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥



Setelah tiba di Universitas Beminster dan memarkirkan kendaraan, Electra dan Teresa bergegas menuju ke auditorium. Hari ini hingga dua hari ke depan tidak lantas di mulai dengan mata kuliah, tetapi diisi oleh program orientasi studi yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa baru untuk mengenal kampus dan sumber daya universitas.

Di depan pintu auditorium, Electra dan Teresa mendapatkan ID card dari senior yang menjadi panitia. Keduanya mengisi nama dan fakultas pada ID card sebelum mengalungkan ID card tersebut ke leher.

"Mungkin mereka juga terjebak macet seperti kita." Teresa mengomentari beberapa mahasiswa baru yang juga terlambat seperti mereka.

"Sok tau," sahut Electra menanggapi.

Electra dan Teresa bersamaan dengan mahasiswa baru lain yang terlambat, masuk ke dalam auditorium. Terlihat ribuan mahasiswa baru memenuhi kursi yang berada di ruangan berukuran besar tersebut, beberapa senior berdiri di depan sana dan satu dari mereka sedang bercakap-cakap dengan proyektor LCD yang menyala dan menampilkan gambar salah satu bangunan gedung yang berada di universitas Beminster.

Tetapi, langkah mereka yang ingin bergabung dengan mahasiswa baru lain di hadang oleh salah satu senior yang menjadi panitia kegiatan orientasi studi. "Mahasiswa baru yang terlambat harus memperkenalkan diri di depan sana," ujar senior tersebut.

"Huh, bukankah itu memalukan...?" Gerutu Teresa yang tidak siap menjadi pusat perhatian di depan ribuan manusia yang memenuhi auditorium.

"Hanya memperkenalkan diri bukan disuruh telanjang di depan umum," sahut Electra.

"Gara-gara kau yang terlambat menjemputku, kita jadi terlambat datang kemari," keluh Teresa sembari membawa langkahnya ke panggung, bersama dengan mahasiswa lain yang datang terlambat.

"Truk sampah yang berguling di tengah jalan juga salahku?" Balas Electra yang berjalan di samping Teresa.

Mahasiswa yang diminta maju ke depan, satu persatu bergantian memperkenalkan diri mereka. Perkenalan mereka meliputi menyebutkan nama, fakultas, lalu menyebutkan nama sekolah mereka sebelumnya. Hanya sebuah perkenalan, namun tetap saja membuat mereka grogi karena harus tampil dan menjadi pusat perhatian di depan banyak orang.

Lalu saat tiba giliran Electra, setelah selesai dengan perkenalannya, salah satu senior berjenis kelamin lelaki justru menanyakan beberapa hal lain pada Electra. "Jadi, Electra Aura, kenapa kau memilih universitas Beminster?"

"Karena aku ingin belajar di bawah pemikir terbaik di negara ini." Electra menjawab demikian karena Universitas Beminster merupakan universitas dengan peringkat terbaik di negara fiktif ini.

"Dan alasanmu memilih fakultas seni kreatif dan desain?"

"Karena aku suka menggambar." Yang sebenarnya Electra memiliki alasan mengapa dirinya memilih fakultas seni kreatif dan desain.

Raga ini sebelumnya memilih fakultas bisnis dan manajemen, tidak lain karena raga ini tahu bahwa Sean akan mengambil jurusan tersebut, mengingat latar belakang keluarga Sean yang meraup pundi-pundi kekayaan dari beberapa bisnis yang dijalankan, serta atas kepemilikan saham terbesar di salah satu bank swasta, jelas Sean akan mengambil jurusan tersebut. Lagipula di dalam novel juga sudah dibeberkan jika Sean dan antagonis memang satu fakultas dan bahkan satu kelas.

Hard to Believe (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang