11. Carelessly say

42.6K 6.1K 1.4K
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca. Vote gak butuh waktu lama. Gak lebih dari 5 detik kok, bukan hal sulit...jadi jangan hanya menikmatinya tapi hargai juga jerih payah penulisnya ya ☺️
Dan jangan lupa ramein komen 😙



Sean berjalan ke dapur dengan rambut yang masih acak-acakan dan sesekali ia menguap, ia baru saja bangun tidur. Lantas membuka kulkas dan menenggak air putih. Saat mengembalikan botol ke tempatnya, Sean tidak sengaja melihat pie buah di dalam kulkas. Ia mencomot satu kemudian melahapnya, kemudian mencomot lagi untuk kedua, ketiga dan keempat kalinya. Itu merupakan pie buah kesukaannya.

"Cepat mandi atau kau akan terlambat pergi ke kampus." Wilona terdengar bersuara.

Sean mengabaikan perkataan Wilona barusan. "Apa pie ini dari Electra?" Tanyanya sembari mencomot pie kembali kemudian melahapnya.

"Bukan. Lagipula sudah berbulan-bulan Electra tidak pernah berkunjung kemari. Kemarin mama yang membelinya," balas Wilona seraya merangkai bunga ke dalam vas sebagai hiasan.

"Oh, aku pikir Electra. Biasanya mama tidak akan membelinya jika aku tidak meminta." Tanpa ingin melanjutkan pembicaraan lagi, Sean berlalu dari sana untuk kembali ke kamarnya.

Wilona melirik kepergian Sean seraya menggeleng-gelengkan kepala. Dulu Sean tidak senang jika Electra sering berkunjung kemari, tapi saat Electra tidak pernah kemari lagi, putranya tersebut justru menanyakan. Sebenarnya bukan salah Sean jika risih dengan kehadiran Electra bahkan seringkali mengatakan ketidaksukaannya secara langsung di hadapan Electra, itu karena Electra juga terlalu agresif terhadap lelaki.

Dan Wilona menebak jika Electra sudah menyerah, buktinya Electra tidak pernah berkunjung kemari dan Sean juga tidak pernah mengeluh lagi tentang tingkah Electra yang terlampau batas. Sean pernah bercerita dengan kemarahannya yang meluap-luap, mengenai Electra yang membayar preman untuk bertindak jahat pada Megan. Bahkan Sean sempat berniat melaporkan perbuatan Electra pada pihak yang berwajib. Namun Wilona melarangnya dan memberi usul agar menempatkan seseorang untuk menjaga Megan dari jauh.

Bagaimanapun, tanpa Electra mungkin Sean tidak ada lagi di dunia ini. Wilona tidak mungkin membiarkan penolong putranya mendekam di jeruji besi dan masa depannya juga harus hancur. Meski kala itu Electra sudah menerima imbalan atas jasanya berupa uang, tapi menurut Wilona uang berapun banyaknya tidak akan cukup untuk membalas jasa Electra. Sebab, nyawa manusia tidak bisa dibeli dengan uang.

Usai membersihkan diri, Electra segera bersiap karena hari ini adalah hari pertamanya masuk kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Usai membersihkan diri, Electra segera bersiap karena hari ini adalah hari pertamanya masuk kuliah. Electra duduk di depan meja rias, mulai mengaplikasikan skincare pada wajah sebelum merias wajahnya dengan make up tipis.

Hard to Believe (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang