24. Not expect

31.2K 4.6K 1.2K
                                    

Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥

> 2200 kata untuk chapter ini. Belum sempat revisi, klo ada penulisan yang salah mohon diingatkan 😊

SELAMAT MEMBACA!



Juan saat ini berada di kediaman orang tuanya, sebab beberapa hari ini Wilona selalu memintanya untuk berkunjung. Namun Juan selalu mengabaikan karena ia tahu apa yang ingin dibicarakan Wilona. Tapi pada akhirnya ia berkunjung kemari karena tidak tahu lagi harus menolak dengan alasan apa.

Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian santai, Juan keluar dari kamarnya yang dulu ia tempati saat masih tinggal di rumah ini. Lantas menghampiri keberadaan Wilona yang sekarang sedang mengupas kulit apel di meja tengah dapur.

"Apa yang ingin mama bicarakan denganku?" Juan duduk di kursi bar yang berada di hadapan Wilona.

"Nanti saja setelah makan malam," balas Wilona.

"Sekarang saja. Tentang Poppy, bukan?" Tukas Juan. Sesungguhnya Juan lebih nyaman mengobrol berdua dengan Wilona seperti sekarang.

"Ya. Apalagi jika bukan tentang Poppy. Kalian bertunangan sudah berbulan-bulan dan kau selalu mengabaikan Poppy. Jangan bersikap seperti itu, Juan. Kau menyakiti perasaan Poppy," kata Wilona memulai obrolan tentang Poppy.

"Alasanku masih sama." Juan mencomot apel yang telah di potong-potong Wilona kemudian mengunyahnya. Sebenarnya Juan penasaran bagaimana cara Poppy mengambil hati Wilona? Sebab selama ini Wilona terlihat memihak pada Poppy.

"Kau selalu saja begitu, jika sudah menganggap orang lain buruk di matamu, maka kau tidak ingin berurusan lagi dengannya. Padahal mama sudah memberimu nasehat untuk tidak menuduh Poppy tanpa memiliki bukti yang jelas."

"Mama tidak konsisten dengan ucapan mama yang mengatakan akan membiarkanku dan Sean memilih jodohnya sendiri."

"Mau ditaruh mana muka keluarga kita, Juan? Saat itu kau juga tidak menolak untuk dijodohkan dengn Poppy. Sekarang tanpa alasan yang jelas kau ingin membatalkan perjodohan."

"Terserah mama jika tidak percaya Poppy berhubungan dengan pria lain."

"Mama tidak percaya karena itu cukup tidak masuk akal, Juan. Kau sempurna baik dari fisik dan finansialmu. Jadi untuk apa Poppy berselingkuh? Lagipula Poppy juga berasal dari keluarga terhormat, Poppy pasti akan menjaga kehormatan keluarganya. Maka dari itu mama berharap agar kau mau menerima Poppy dan lupakan tuduhanmu itu. Usiamu sudah pantas untuk menikah," kata Wilona panjang lebar.

"Kenapa tidak mama saja yang menikahi Poppy?" Seloroh Juan.

Wilona memelototi Juan seraya mengacungkan pisau buah. "Poppy wanita yang baik, buktinya dia tetap sabar menghadapimu yang selalu mengabaikannya. Jadi kenapa kau masih saja menolak Poppy?

Ketika benak Wilona mengingat sesuatu, mengenai apa yang diceritakan Poppy, Wilona lantas berucap, "apa benar kau menyukai Electra? Apa karena Electra kau ingin membatalkan perjodohanmu dengan Poppy? Sebenarnya mama penasaran bagaimana bisa kau menjalin hubungan dekat dengan Electra."

"Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Electra." Hanya itu pembelaan dari Juan. Hubungan dekat apanya? Mengobrol dengan Electra saja tidak pernah. Mulut Poppy benar-benar lancang karena mengatakan bualan pada Wilona.

"Juan...,"

"Ma, perutku mulas. Aku perlu ke kamar mandi. Panggil aku jika makan malam sudah siap," Juan menyela perkataan Wilona. Lagipula pembicaraan mereka tidak bermanfaat karena pada intinya Wilona tetap berpihak pada Poppy. Juan akan beranjak dari sana namun suara Sean menghentikan langkahnya.

Hard to Believe (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang