Janji

17K 1.4K 22
                                    

Li Ranran sedang sibuk memasak untuk makan malam. Sebelum itu dia memberi tahu kakaknya tentang kedatangan Gu Shaoting nanti. Kali ini dia akan membuat tumis daging babi dengan paprika hijau. Tumis kecambah kedelai dengan kubis dan tahu. Dia juga membuat pangsit kukus isi daging cincang dengan daun bawang.

Setelah selesai Li Ranran segera menata masakannya di meja ruang tamu, karena akan ada tamu jadi akan makan disana.

Terdengar suara pintu diketuk, Sun Weiwei yang sedang menyulam segera bergegas untuk membukakan pintu. Dia melihat seorang pria yang tampan disana. Tadi siang dia tidak melihat penampakan Gu Shaoting karena Bakpao mengantuk.

"Apakah saudara Haoran ada?" tanya Gu Shaoting pada Sun Weiwei.

"Siapa yang datang menantu?" Li Haoran berjalan ke pintu. Dia melihat seorang pria yang gagah sedang berdiri di depan pintu. "Apakah kamu Gu Shaoting?"

Gu Shaoting tersenyum kala melihat Li Haoran.

"Haiii, cepat suruh dia masuk menantu, dia adalah temanku yang diceritakan Ranran tadi siang." Li Haoran segera menyuruh Gu Shaoting masuk. Dia sangat senang bisa bertemu sahabatnya dulu. Walaupun umurnya lebih tua 3 tahun, mereka masih senang bermain bersama.

Gu Shaoting lalu menyerahkan barang yang dibawanya ke Sun Weiwei, "Kakak Ipar, ini ada sedikit oleh-oleh untuk keluargamu. Tolong diterima, ini adalah niat baikku."

"Haiiis, kamu ini masih saja seperti dulu, kalau datang kesini selalu saja membawa sesuatu." protes Li Haoran.

"Aku sudah lama tidak kesini, biarlah."

Sun Weiwei segera berjalan kebelakang dengan barang yang dibawa Gu Shaoting.

"Apa itu kakak ipar?" tanya Li Ranran ketika melihat kakak iparnya membawa sebuah tas.

"Ini adalah barang yang dibawa teman kakakmu." Sun Weiwei mengeluarkan barang yang ada dalam tas, dia meletakkannya diatas meja di dapur. Dari dalam tas ada 2 kati gula, 2 kati daging, susu matl, mie putih, buah dan toffe kelinci.

"Banyak sekali barang yang dibawanya, apakah tidak merepotkan." Sun Weiwei terkejut  dengan barang-barang yang dibawa Gu Shaoting.

Sedangkan Li Ranran hanya tersenyum, "Kakak Gu masih saja seperti dulu, apa dia masih berfikir aku ini anak kecil sehingga dia membawakanku toffe ini. Kalau begini kan ini jadi jatah Bakpao manisku." Li Ranran menyentuh toffe kelinci.

"Ya sudak kakak ipar, tolong bawa mangkuk dan sumpit ini kedepan, aku akan membuatkan minuman hangat dulu dan susu untuk Bakpao."

Sun Weiwei segera membawa mangkuk dan sumpit kedepan. Dia memanggil suaminya, memintanya mengajak Gu Shaoting untuk ikut makan malam.

Sampai dimeja makan, Gu Shaoting melihat hidangan yang menggugah seleranya. Aroma harum tercium dari masakan di meja.

"Ayo Shaoting, ini masakan yang dibuat Ranran kita. Dia sangat pintar memasak." Li Haoran memamerkan keahlian adiknya.

"Sudah jangan hanya dilihat saja, ayo segera makan, Li Ranran akan segera datang, dia sedang membuatkan minuman hangat untuk kita." Sun Weiwei menggendong Bakpao membantunya duduk disebelahnya. "Bakpao ayo sapa Paman Gu."

"Paman baik. " Bakpao tersenyum pada Gu Shaoting.

"Halo pria kecil." Gu Shaoting cukup menyukai anak kecil ini. Karena dia terlihat sangat manis dan sopan.

"Kakak Gu, kau sudah datang." Sapa Li Ranran yang baru keluar sambil membawa minuman. Dia meletakkan minuman itu satu persatu untuk mereka.

Gu Shaoting tersenyum hangat saat melihat Li Ranran.

(END) Istri Yang Dimanjakan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang