9. Berkunjung

11.6K 1.2K 9
                                    

Sepulang dari rumah Li Ranran, Lingru dan Mengyu bertemu dengan Song Dasan.

"Lingru, Mengyu kalian darimana?"

"Kamerad Song, kami dari rumah salah satu warga." Jawab Mengyu.

"Ada keperluan apa?"

Lingru mengerutkan keningnya, kenapa orang ini mau tahu urusan orang. Banar-benar tidak sopan.

"Hanya membeli beberapa barang untuk dimasak besok." Masih Mengyu yang menjawab.

"Oh aku juga dari rumah warga untuk membeli telur."

Siapa yang perduli kamu darimana, Lingru mencibir dalam hati. Karena malas berurusan dengan Song Dasan, Lingru menarik Mengyu untuk segera pergi.

"Kami permisi kamerad." pamit Mengyu.

"Kenapa mereka terburu-buru sekali, padahal aku masih ingin mendekati mereka, siapa tahu salah satu atau keduanya mau menjadi kekasihku" Gumam Song Dasan.

Jika Lingru dan Mengyu medengar ucapan Song Dasan mungkin saat itu juga mereka akan merinding dengan kepercayaan diri Song Dasan ini.

_____***_____

Besok paginya Li Ranran telah bersiap menunggu kedatangan Shaoting. Dia hari ini berdandan rapi, memakai rok dengan motif bunga berwarna peach, dia juga meminta bantuan kakak iparnya untuk mengepang miring rambutnya.

Dia sengaja meminta hiasan rambut kecil-kecil untuk disematkan pada kepangannya.

Tidak lama terdengar suara mobil jib milik Shaoting.

"Itu dia Shaoting sudah datang." Sun Weiwei membenarkan rambut Li Ranran.

"Bibi cantik." puji Bakpao.

Li Ranran tersenyum, dia lalu mencubit pipi keponakannya itu. "Bakpao tetap yang terlucu."

Bakpao terkekeh, dia sedang menikmati biskuit susu yang dibawakan teman bibinya kemarin.

Lingru sengaja membawa biskuit susu karena tahu jika Li Ranran memiliki seorang keponakan yang masih kecil.

Karena kemarin juga dia mendapat bubuk agar-agar dari Mengyu, malam hari sebelum tidur dia membuat agar-agar lapis.

Dia meninggalkan satu kotak untuk keponakannya, dan satu kotak lagi untuk dibawa ke keluarga Shaoting.

Hari ini sengaja Li Haoran dan Sun Weiwei belum berangkat keladang. Karena menunggu Shaoting menjemput Ranran.

Saat ini terdengar suara Shaoting dan Li Haoran sedang mengobrol. Lalu segera Li Ranran keluar kamar bersama Sun Weiwei yang menggendong Bakpao.

Gu Shaoting terpana melihat dandanan Li Ranran.

Li Ranran tersipu saat Gu Shaoting memandangnya dengan lekat.

"Sudah jangan dilihat terus, segeralah berangkat. Ini sudah semakin siang. " Goda Sun Weiwei.

"Shaoting jaga Ranran saat bersamamu. " Pesan Li Haoran.

"Pasti saudara." jawab Shaoting penuh keyakinan.

Lalu mereka segera berjalan menuju mobil Shaoting dengan Li Ranran membawa tas makanannya.

(END) Istri Yang Dimanjakan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang