36. Li Ranran Terluka

8.9K 1.1K 260
                                    

Sejak hari itu para wanita itu memiliki kegiatan di waktu senggang mereka.

Baju pesanan para Nyonya militer juga sudah beres. Li Ranran sengaja menambahkan kombimasi sulaman dan bordir disetiap baju.

Pagi ini Li Ranran meminta ijin pada Shaoting jika nanti siang dia akan pergi dengan Xuling.

"Kak, nanti siang aku akan pergi dengan Kak Xuling, aku ingin melihat-lihat ke toko kain. " Ucap Li Ranran sambil membantu Shaoting mengancingkan seragamnya.

"Pergilah, tapi Ranran harus tetap berhati-hati ya. " Shaoting mengelus kepala Li Ranran dengan lembut.

"Um."

"Apa Ranran tidak lelah melakukan semua ini? " Shaoting menyibakkan rambut Li Ranran kebelakang telinga. Dia memandang lekat istrinya ini.

"Tidak sama sekali kak, aku justru suka melakukan ini. Aku jadi memiliki kegiatan selama kakak bertugas. " Jawab Li Ranran yakin.

"Yang penting berhenti jika Ranran lelah." Nasihat Shaoting.

"Siap Jenderal. " Ucap Li Ranran sambil memberikan sikap hormat.

Shaoting terkekeh dengan tingkah istrinya, "Sebenarnya tugas Ranran hanya harus bahagia saja menjadi istriku. Tapi selama Ranran menyukainya, maka aku akan selalu mendukung Ranran."

"Terimakasih suami." Li Ranran berjinjit lalu mengecup bibir Shaoting.

"Apa Ranran ingin membawa mobil? "

"Tidak kak, aku sekalian ingin berjalan-jalan dengan kak Xuling. " Tolak Li Ranran.

"Oke." Segera Shaoting mengecup kening dan melumat bibir Li Ranran. Sebuah kebiasaan yang telah mereka lakukan setelah mereka mulai menjalani kehidupan di ibukota.

Dan kebiasaan lainnya adalah, jika Shaoting sibuk sampai malam, maka dia akan tetap menyempatkan memakan istrinya dipagi hari. Kecuali jika istrinya sedang kedatangan bibinya(menstruasi ya bestieee).

_____***_____

Saat ini Li Ranran sudah berada di salah satu toko kain terbesar di ibukota. Li Ranran terlihat antusias memilih beberapa kain dengan kualitas yang bagus.

Pegawai disana dengan semangat melayaninya karena Li Ranran sendiri juga ramah dan tidak begitu banyak permintaan.

Sebagai seorang yang telah lulus sekolah desain, Li Ranran cukup jeli melihat motif kain. Hanya sekali melihat Li Ranran langsung tahu keinginannya.

Tidak perlu menyusahkan pegawai dengan meminta ini itu. Xuling sendiri sangat kagum dengan kecepatan Li Ranran dalam memilih kain. Apalagi setiap kain yang dipilih sangat bagus dan akan sangat cocok dengan stok kain sulaman dan bordiran kedua temannya dirumah.

Setelah puas berbelanja kain, mereka berdua segera pergi meninggalkan toko kain. Sebenarnya Li Ranran masih ingin berkeliling, tapi melihat dua tas besar di tangannya, dia mengurungkan niatnya.

Jadi Li Ranran segera mengajak Xuling pulang setelah membeli beberapa kue untuk Xukai dan teman-temannya dirumah.

Ketika berada dijalan yang sepi, mereka tiba-tiba dihentikan oleh empat orang tidak dikenal yang sepertinya mereka adalah holigan.

"Halo nona. " Sapa salah satu dari mereka sambil tersenyum menjijikkan.

"Akhirnya target kita keluar bos. " Ucapnya lagi.

(END) Istri Yang Dimanjakan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang