(END) Istri Yang Dimanjakan ✅

32. Serigala yang Setia 🐺🐺

Sementara itu dirumah Komandan Jing Jining, Jing Laoyin sedang mengadu sambil menangis pada ibunya. Dia menceritakan kebohongan seperti yang dia katakan pada ayahnya.

Dia menambahkan jika ayahnya menamparnya karena tidak percaya kepadanya. Tapi dia tidak mengatakan tentang ancaman Shaoting.

Dia juga tidak menceritakan tentang Shaoting yang akan naik pangkat, jika tidak, ibunya pasti akan takut untuk membantunya.

Dia hanya ingin jika dia tidak bisa mendapatkan Shaoting maka yang lain pun tidak boleh bersama Shaoting.

"Ibu, aku sangat sakit hati. Jalang itu pasti menggoda kakak Gu. " Jing Laoyin menangis tersedu-sedu.

"Tenanglah, biar ibu yang membereskan jalang itu. Jangan membuat marah ayahmu dulu. " Shuren mengelus punggung putrinya.

"Aku ingin jalang itu hancur hingga kakak Gu tidak ingin melihatnya. " Jing Laoyin menunjukkan wajah bengisnya.

"Ibu akan mengaturnya, ibu akan menyewa beberapa holigan untuk menghancurkannya." Shuren bersmirk. "Dia hanya jalang dari desa, beraninya macam-macam disini. "

"Terimakasih ibu, aku tidak sabar untuk melihat kehancurannya. "

"Sekarang bersihkan dirimu, penampilanmu sudah mirip gembel. "

Segera setelah Jing Laoyin pergi ke kamar, dia beranjak keluar untuk menemui holigan yang selalu disewanya untuk menyelesaikan setiap masalahnya.

Tiba ditempat tinggal holigan, Shuren langsung masuk kedalam rumah yang nampak sangat berantakan. Banyak botol minuman keras yang berserakan.

"Selamat datang nyonya Jing. " Pemimpin holigan menyambut kedatangan klien besarnya.

Karena tidak ingin berlama-lama ditempat kotor ini, Shuren langsung mengatakan tujuannya.

"Aku ingin kalian menghancurkan gadis yang bernama Li Ranran. Dia tinggal di daerah militer. Tapi tenang saja, dia disana hanya tinggal dirumah saudaranya. Silahkan cari tahu dan cari kesempatan untuk melakukannya. " Shuren sengaja mengatakan sedikit kebohongan tentang Li Ranran, agar para holigan ini mau menuruti permintaannya.

"Bagaimana dengan bayarannya, masalahnya perkerjaan ini juga sedikit beresiko, mengingat target tinggal di daerah militer. " Ucap pemimpin holigan.

"Jangan kawatir bayaran kali akan sangat mahal. " Shuren mengeluarkan setumpuk uang. "Setengahnya akan aku berikan setelah perkerjaan kalian beres. "

"Jangan kawatir nyonya, bukankah selama ini kerjasama kita selalu berakhir menyenangkan. " Pimpinan holigan meraih tangan Shuren dan menjilatnya🤮🤮🤮.

Shuren sebenarnya sangat jijik dengan tingkah holigan ini, tapi demi kelancaran semuanya dia terpaksa menahannya.

Segera holigan itu menarik Shuren, membawa ke sebuah kamar, lalu mendorongnya ke ranjang hingga jatuh terlentang.

Holigan itu menyingkap rok yang dipakai Shuren hingga terlihat celana dalam berwarna putih. Holigan itu menarik celana dalam Shuren ke bawah, tanpa banyak kata dia mencium dan menjilati milik Shuren.

"Aahhhh,,, yaaahhh,,, di-si-tuuuuhh. " Shuren mendesah kenikmatan, tangan mendorong kepala holigan agar melakukan lebih kuat.

Holigan itu memiringkan bibirnya, "Anda menyukainya nyonya? "

"Yaahhh, akuuuh sukaaaahhh, aahhhhh. "

"Bagaimana seorang Komandan tidak bisa memuaskan anda nyonya, hingga anda mencari kepuasan diluar. " Tanya holigan itu disela-sela kegiatannya menjilati milik Shuren.