20. Nama Baik

9.6K 1K 37
                                    

Dua hari sebelum Upacara Pernikahan, keluarga Li Ranran sudah mulai sibuk dengan segala persiapan.

Sudah banyak bibi yang membantu dirumahnya. Sedangkan kakaknya dibantu beberapa paman juga membersihkan pekarangan.

Shaoting sendiri sedang bertemu dengan paman Hongli, kepala desa Li Ranran.

Shaoting berniat memberikan bantuan berupa Traktor, bibit tanaman dan beberapa alat pertanian lainnya.

Saat paman Hongli bertanya alasannya, Shaoting berkata karena banyak warga yang sudah baik kepada Li Ranran. Dia juga berkata jika dulu dia sering bermain ke desa ini.

Tentu saja paman Hongli sangat berterimakasih pada Shaoting, dia juga bersyukur dalam hati pada Li Ranran. Berdoa semoga kehidupannya akan berjalan baik.

Kedatangan Shaoting tentu saja menjadi perhatian warga, apalagi Shaoting memakai seragam militer, mereka semua belum tahu jika Shaoting adalah tunangan Li Ranran.

Banyak bibi segera menyuruh anak gadisnya untuk berdandan. Mereka berharap jika bukan hanya Li Ranran yang bisa bersama dengan tentara. Apalagi penampilan Shaoting sangat menarik.

Tidak berapa lama banyak bibi dan anak gadisnya datang ketempat kepala desa. Saat ini kepala desa sedang berbicara dengan Shaoting didepan rumahnya.

Kepala desa heran melihat rombongan ibu dan anak gadisnya datang kerumahnya.

"Ada apa ini, kenapa ramai-ramai kemari? " Tanya kepala desa. Apakah ada hal yang penting sampai banyak pasangan ibu dan anak gadis datang kerumahnya.

"Ini kepala desa, kami kesini ingin kepala desa mengenalkan kamerad tentara ini dengan anak gadis kami. Siapa tahu cocok dengan salah satu dari gadis disini. " Ucap seorang bibi mewakili yang lain.

"Benar kepala desa. "

"Benar kepala desa, kami juga ingin memiliki suami tentara seperti Li Ranran." ucap seorang gadis sambil memandang Shaoting dengan malu-malu. Wajahnya langsung memerah saat melihat kegagahan dan ketampanan Shaoting.

Beberapa gadis lainnya juga memandang wajah tampan Shaoting dengan malu-malu. Banyak dari mereka yang sudah membayangkan bersama dengan Shaoting.

Kepala desa sangat terkejut mendengar jawaban mereka. Dia langsung menoleh ke Shaoting yang terlihat biasa saja, tanpa ekspresi apapun.

Kepala desa menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan kasar.

"Apa kalian tidak tahu, jika orang yang kalian maksud ini adalah calon suami Li Ranran. " Ucapan kepala desa bagaikan petir disiang bolong untuk para gadis-gadis tersebut.

"Dia kesini untuk memberikan beberapa bantuan untuk desa kita. Dan kalian ramai-ramai kesini ingin berkenalan dengannya?" Kepala desa merasa malu dengan kelakuan warganya ini.

Shaoting segera berpamitan dengan kepala desa, dia sangat risih dengan cara memandang gadis-gadis itu seolah akan memakannya.

Sebelum pergi Shaoting mengatakan jika besok rekan-rekannya yang akan mengantarkan bantuan itu.

Kepala desa mengucapkan terimakasih berkali-kali pada Shaoting.

Shaoting berjalan menuju mobilnya tanpa menoleh sedikitpun pada rombongan wanita itu. Wajahnya tampak dingin dan menyeramkan.

Para gadis memandang kepergian Shaoting dengan sedih dan kecewa. Mereka berfikir jika akan bisa mendapatkan pria yang tampan, tapi ternyata pria yang mereka suka adalah tunangan Li Ranran.

Mereka sangat iri kepada Li Ranran yang mendapatkan calon suami yang tampan dan mampu memberikan mas kawin mewah. Apalagi baru saja mereka juga mendengar jika calon suami Li Ranran ini juga memberikan bantuan banyak barang untuk desa mereka atas nama Li Ranran.

(END) Istri Yang Dimanjakan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang