15. Pertunangan

11.5K 1.1K 12
                                    

Setelah makan malam, mereka bertiga langsung berpamitan pulang. Dalam perjalanan pulang Song Dawei menanyakan bagaimana kedua orang yang berjalan di depannya ini bisa bertaman dengan Li Ranran.

Lalu Mengyu menceritakan awal mula pertemuannya dengan Li Ranran.

"Kamerad, jika kau tidak keberatan, cukup panggil aku dengan nama saja." Menurut Song Dawei mereka bisa berteman baik. Jadi cukup merepot jika memanggil dengan embel-embel itu.

"Kurasa itu lebih baik, karena Li Ranran. Kita jadi bisa berteman dekat." Mengyu setuju.

"Yaaah, kamerad Li memang gadis yang sangat baik. " Song Dawei menghela nafas.

"Ucapanmu benar. " Mengyu menyetujui ucapan Song Dawei.

"Dawei apa kau menyukai Ranran? " Tiba-tiba Lingru berhenti lalu berbalik menghadap ke Song Dawei.

Karena tindakan Lingru yang tiba-tiba, Song Dawei hampir menabraknya. "Apa maksud ucapan Lingru? " Song Dawei tetap berdiri dekat dengan Lingru.

Lingru terkejut, saat ini dia dan Song Dawei hanya berjarak 10cm, dia bahkan bisa mencium aroma pria di depannya ini, "Ya-ya aku hanya bertanya saja. " Telinga Lingru tiba-tiba memerah.

Song Dawei yang melihat itu merasa sedikit lucu, "kau berfikir terlalu jauh." Dengan berani Song Dawei menyentil kening Lingru.

Entahlah, Song Dawei merasa jika gadis didepannya ini penuh semangat.

"Aaaah apa yang kau lakukan? " Lingru mengusap keningnya.

"Apakah sakit? " Song Dawei semakin mendekat, untuk melihat kening Lingru, dia membantu mengusap kening Lingru yang memerah.

Dia merasa tidak menyentil terlalu keras, dia tidak tahu saja jika memerah itu disebabkan karena dia berada dalam posisi yang ambigu.

Lingru yang diperlakukan seperti itu, tiba-tiba tidak bisa bergerak. Hanya matanya yang mampu berkedip-kedip lucu.

Mengyu yang memperhatikan mereka berdua, memutuskan untuk terus berjalan. "Tetaplah berdiri disitu kalian berdua, anggap saja aku ini katak. "

Teriakkan Mengyu menginterupsi adegan romantis tersebut. Song Dawei dan Lingru sadar jika mereka saat ini berada dalam posisi yang ambigu.

Lingru langsung mundur dan berbalik mengejar Mengyu. Song Dawei terkekeh melihatnya.

"Kenapa kau meninggalkanku. " Protes Lingru saat sampai di samping Mengyu.

"Apakah aku harus tetap berdiri disana dan menyelimuti kalian berdua? " Goda Mengyu sambil berbisik.

Wajah Lingru semakin memerah, "Jangan menggodaku. " Lingru memukul lengan Mengyu.

Setelah sampai di depan pagar asrama pemuda wanita, mereka berdua berhenti.

"Dawei kami masuk dulu. Selamat malam. " Pamit Mengyu.

"Yah, segeralah masuk. Besok pagi kita semua masih harus bekerja. Selamat malam Mengyu. " Ucap Song Dawei sengaja tidak menyebut nama Lingru.

Lingru yang namanya tidak disebut, tentu saja heran, tanpa berkata apapun, dia segera berjalan masuk kerumah.

"Lingru." Panggil Song Dawei.

Lingru berhenti dan menoleh, "Selamat malam. " Ucap Song Dawei sambil tersenyum lembut. Lalu berjalan pergi tanpa menunggu balasan Lingru.

"Selamat malam Lingru. " Mengyu melewati Lingru yang linglung menggodanya sambil tertawa.

____***____

(END) Istri Yang Dimanjakan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang