17. Pamer

9.7K 1K 16
                                    

Saat masuk kedalam rumah Sun Weiwei melihat Ranran sedang duduk santai.

"Kakak ipar, segeralah mandi, setelah itu mari kita lihat kesenangan di luar sana. "

Sun Weiwei terkekeh mendengar ucapan adik iparnya ini. Tapi dia juga lega mengetahui jika Li Ranran tidak merasa sedih dengan kelakuan mantan keluarga pamannya.

"Baiklah tunggu sebentar. "

Setelah beberapa saat, Sun Weiwei telah selesai mandi, dia meletakkan Bakpao di ubin. Bakpao begitu menurut, dia bermain dengan boneka kayu dan kelinci kecil.

Sun Weiwei terkejut melihat Li Ranran memakai semua perhiasan dari Shaoting. "Kenapa kau memakai semua itu Ranran? "

"Tentu saja untuk pamer pada mantan kerabat diluar sana Kak. " Li Ranran juga sengaja menunjukkan liontin yang dipakainya.

"Eh, kenapa kakak baru melihat kalung itu? "

"Ini diberikan Kakak Gu saat aku mengunjungi rumahnya waktu itu kak. " Bohong Li Ranran, sepulang dari rumah Shaoting, dia memakai baju dengan kerah tinggi, karena saat itu lehernya ada bekas ciuman Shaoting.

"Oh." Jawab singkat Sun Weiwei.

"Ya sudah, ayo kak. Bakpao kau diam disini dulu sebentar ya. " Li Ranran mencium Bakpao.

"Bibi baik. "

____***____


Li Ranran dan Sun Weiwei membuka pagar, lalu berjalan menuju sisi Li Haoran.

"Lihatlah ini, anak muda yang tidak menghormati tetuanya. " Jingme berkata dengan dramatis.

Li Meiyin segera menoleh ke Li Ranran, dia melihat Li Ranran memakai banyak perhiasan. Dia juga memakai baju yang modis. Li Meiyin sangat iri dengan semua yang dipakai Li Ranran.

"Ranran." Li Meiyin segera mendekati Li Ranran, saat akan memegang tangannya, Li Ranran menyingkir.

Li Meiyin tidak menyangka jika Li Ranran akan dengan terang-terangan menunjukkan sikapnya.

Li Meiyin langsung berpura-pura sedih, "Ranran kenapa kau seperti itu, apakah aku memiliki salah kepadamu? " Dia ingin beberapa warga yang sedang menonton berfikir jika Li Ranran tidak baik.

"Meiyin apakah kamu sedang sakit? " Tanya Li Ranran.

"Tidak aku tidak sakit Ranran. " Jawab Li Meiyin dengan lemah lembut.

"Tapi kenapa aku melihatmu seperti orang yang sedang menahan sakit perut. " Li Ranran berkata dengan entengnya.

"Fffftttt." Seorang bibi terdengar menahan tawanya.

"Gadis Ranran ini sangat lucu sekali. "

"Lihatnya wajah gadis itu, langsung berubah merah. "

Li Meiyin mengepalkan tangannya, dia merasa ingin mencabik-cabik Li Ranran.

"Ranran, bibi dengar kau baru saja bertunangan. " Jingme segera menyerang Li Ranran, karena fikirnya Li Ranran ini gadis naif.

"Ya." Jawab Li Ranran singkat.

"Bibi juga mendengar jika kau mendapat mas kawin yang sangat banyak. "

(END) Istri Yang Dimanjakan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang