11. Rumor

10.7K 1K 2
                                    

Saat Gu Shaoting mengantarkan Li Ranran pulang, bersamaan dengan waktu warga pulang dari ladang.

Tentu saja kedatangan mereka langsung menjadi sorotan, apalagi saat ini mereka mengendarai mobil militer.

Beberapa warga malah dengan sengaja berhenti untuk menonton kesenangan.

Sebenarnya Li Ranran malu ketika menjadi tontonan, tapi Gu Shaoting tidak memperdulikannya. Dia segera keluar dari mobil dan berjalan kesisi Li Ranran untuk membukakan pintu mobilnya.

Saat keluar dari mobil Li Ranran tersenyum pada warga yang berhenti di depan rumahnya.

"Gadis Ranran, siapa itu?" Tanya seorang bibi.

Li Ranran menoleh pada Shaoting, seolah meminta ijin, lalu Shaoting mengangguk.

"Bibi, ini tunanganku."

"Apakah dia seorang tentara? " Bibi itu lanjut bertanya karena melihat mobil militer Shaoting.

"Iya bibi, dia seorang tentara. "

"Wah gadis Ranran, kamu sangat beruntung. "

"Terimakasih bibi atas ucapan baiknya bibi. "

Lalu Li Ranran segera berjalan masuk kerumah, diikuti Shaoting yang membawa dua tas besar.

Para bibi memandang penuh iri pada Li Ranran. Saat itu kebetulan ibu Mei Yuri melintas, diapun melihat Li Ranran yang baru turun dari mobil militer bersama seorang pria.

Dia sangat iri, apalagi melihat pria yang bersamanya membawa tas besar.

"Li Ranran ini sangat tidak sopan, berhubungan dengan pria secara acak. " Gerutunya.

Seorang bibi langsung menoleh, "Apa maksud ucapanmu Hangye? "

"Lihatlah dia, pergi berdua dengan pria padahal belum ada hubungan. " Jawab Hangye mencoba merusak reputasi Li Ranran.

Dia sangat tidak terima, kenapa anaknya Mei Yuri tidak bisa mendapatkan pasangan yang baik.

"Tapi gadis Ranran tadi berkata jika dia itu tunangannya? " Bela seorang bibi.

"Apakah kalian mendengar jika sudah ada acara tunangan? Mak comblangpun belum datang kerumahnya." Sangkal Hangye.

Karena ucapan Hangye itu, beberapa bibi juga mulai berfikir. Hangye menyeriangi, dia suka jika reputasi Li Ranran buruk.

Sedangkan orang yang sedang mereka bicarakan sudah masuk kedalam rumah.

"Kakak Gu terimakasih untuk hari ini, aku sangat senang sekali. "

"Aku bahagia jika Ranran senang dengan hari ini. Segeralah istirahat, aku akan langsung pulang. "

"Shaoting, apakah tidak duduk dulu. " Li Haoran berucap saat mendengar Shaoting akan langsung pulang.

"Terimakasih saudara Haoran, aku akan langsung pergi melapor ke militer dulu. "

"Baiklah, hati-hati dijalan pulang."

"Baik saudara, Ranran aku pulang dulu. " Shaoting lalu berjalan keluar rumah Li Ranran dia melihat beberapa bibi masih berada di depan rumah Li Ranran.

Sepertinya bibi-bibi masih berusaha menonton kesenangan. Saat melewati orang-orang itu, Shaoting tidak repot untuk menyapa. Dia langsung masuk ke mobil dan segera pergi dari rumah Li Ranran.

"Tunangan gadis Ranran sangat tampan dan kaya, dia bisa mengendarai mobil. "

"Iya, dia juga seorang tentara. "

"Tapi kita tidak mendengar ada upacara tunangan di rumah Li Haoran. "

Begitulah sebagian dari GIBAHAN Emak-Emak jaman DAHULU.

(END) Istri Yang Dimanjakan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang