Hempaskan Saja

6.7K 796 7
                                    

Gu Qingyan dan Gu Qingyin saat ini sedang mengantarkan orang tua mereka ke Bandara. Qingyan terus-terusan menggandeng tangan ibunya, dia juga terus berpesan kepada ayahnya untuk menjaga ibunya dengan benar.

Li Ranran pun terus menerus memberi pesan kepada kedua putra-putrinya supaya menurut kepada bibi Zangyi dan nenek Sinning.

Li Ranran merasa tidak tega meninggalkan kedua anaknya. Tapi baik Qingyan maupun Qingyin terus menyakinkan ibunya jika mereka akan baik-baik saja.

Jika Qingyin meminta kepada ayahnya supaya menyempatkan untuk memfoto beberapa rumah dan bangunan disana, maka Qingyan justru memesan sebuah Samurai terbagus kepada ayahnya.

Setelah mengantarkan ayah dan ibunya, Qingyin meminta untuk diantar membeli kue bulan di toko langganan nenek Bing. Saat sedang asyik memilih , tiba-tiba ada yang mendorong Qingyin hingga terjatuh.

"Aah." Pekik Qingyin, beberapa kue yang dipegangnya ikut tercecer.

Seorang gadis kecil yang mendorong Qingyin tidak memperdulikan perbuatannya. Qingyin yang tidak terima langsung bangun dan balas mendorong gadis kecil itu.

"Aaaaah." Gadis itu menjerit saat terjatuh karena dorongan Qingyin yang lumayan kuat.

"Apa yang kau lalukan pada putriku? " Teriak seorang wanita yang melihat putrinya terjatuh.

Qingyan dan Zangyi yang melihat hal tersebut hanya diam mengamati, mereka akan turun tangan jika Qingyin sudah tidak bisa mengatasi masalah yang dihadapinya.

"Aku mendorongnya. " Qingyin menjawab dengan santai.

Mendengar jawaban Qingyin membuat wanita tersebut emosi, dia langsung mengangkat tangannya akan menampar Qingyin, " Dasar bocah nakal. "

Melihat nonanya akah dipukul, Zangyi segera menangkap tangan wanita tersebut, " Jangan memukul anak kecil nyonya. " Zangyi memandang tajam pada wanita tersebut.

"Siapa kau, jangan ikut campur urusanku. Aku akan memberikan pelajaran pada bocah nakal ini karena sudah mendorong putriku. " Wanita itu berusaha melepaskan tangannya dari cekalan Zangyi.

Sedangkan purtinya saat ini sudah menangis sambil menatap Qingyan dengan pandangan seolah meminta tolong.

Qingyan sama sekali tidak memperdulikan gadis itu, dia sedang duduk santai sambil bersedekap tangan.

"Tapi putri anda dulu yang mendorong nona saya. "

"Aku tidak perduli, bocah ini sudah membuat putriku menangis. "

"Lemah." Cibir Qingyin sambil memandang gadis kecil yang sedang menangis di lantai.

Sudut mulut Zangyi berkedut mendengar ucapan nona mudanya ini, kenapa mirip sekali dengan Nyonyanya.

"Apa katamu? " Wanita itu melotot pada Qingyin.

"Putri anda sangat lemah, tadi saja dia mendorongku hingga terjatuh, lalu saat aku membalasnya dia malah langsung menangis. " Qingyin memberi pandangan mengejek pada gadis kecil itu.

Gadis kecil itu memberikan penampilan menyedihkan supaya banyak yang kasihan, sebenarnya dari awal dia masuk, gadis itu sudah melihat Qingyan, dia tertarik dengan wajah tampannya, tapi saat memperhatikan Qingyan dia mendapati jika Qingyan terus saja melihat ke arah Qingyin.

Tentu saja hal itu membuat dia tidak suka, itulah kenapa dia dengan sengaja mendorong Qingyin hingga terjatuh. Dia tidak menyangka jika Qingyin akan membalasnya, tapi hal itu langsung dimanfaatkan untuk berpura-pura terlihat menyedihkan.

Suapaya dia bisa mengambil perhatian Qingyan. Tapi sampai saat ini Qingyan tidak melakukan apapun, jangankan menolong, pandangan Qingyan justru tampak sangat mengerikan saat menatapnya.

(END) Istri Yang Dimanjakan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang