Kehidupan Li Ranran dan Shaoting berjalan mulus. Li Ranran lebih suka tinggal dirumah dinas, karena memiliki teman disana. Hanya sesekali menginap dirumah besar, jika Shaoting tidak terlalu sibuk.
Shaoting juga menyiapkan mesin jahit dirumah besar, setiap hari saat pulang bertugas Shaoting selalu membawa kain baru untuk istrinya. Dia menyukai setiap model baju yang berhasil dibuat istrinya.
Diam-diam Shaoting juga merenovasi bangunan disebelah rumahnya.
Li Ranran kadang tertawa melihat suaminya yang lebih antusias. Dia merasa sangat beruntung memiliki suami seperti Shaoting. Shaoting hampir tidak pernah berkata tidak pada semua permintaan istrinya kecuali sesuatu yang berbahaya.
Pernah Li Ranran meminta diajari menyetir mobil, yah walaupun aslinya dia sudah bisa, tapi akan sangat mencurigakan jika dia tiba-tiba bisa menyetir.
Awalnya Shaoting menolak, karena takut Li kenapa-napa, tapi Li Ranran beralasan jika akan lebih mudah jika dia bisa menyetir sendiri. Apalagi saat ini mereka tinggal di ibukota.
Akhirnya dengan terpaksa Shaoting mengajari Li Ranran menyetir mobil. Karena pada dasarnya Li Ranran sudah bisa menyetir, jadi dia hanya berpura-pura sebentar, setelah itu dia melakukannya dengan baik.
Setelah dua hari belajar, Shaoting akhirnya berani melepas istrinya membawa mobil sendiri. Shaoting justru berkata akan memberikan mobil yang lebih kecil untuk istrinya.
Li Ranran kadang berfikir seberapa kaya suaminya ini. Sampai-sampai kadang dia lupa jika berada di era 90an. Karena semua fasilitas dirumahnya sudah lengkap. Kecuali internet tentunya.
Bahkan Shaoting juga memberikannya handphone, walaupun dengan bentuk era saat ini, dengan model lipat yang masih ada antenanya.
Tapi kepemilikan handphone di era ini masih belum merata. Hanya orang kaya saja yang memakainya. Tapi telepon rumah sudah mulai banyak digunakan.
Dirumah mertuanya juga sudah dipasang telepon rumah. Li Ranran berencana untuk mengirim surat ke Kak Haoran, dia akan meminta kakaknya untuk memasang telepon rumah juga. Supaya dia bisa selalu memberi kabar dan tetap bisa sering berhubungan.
Mengetahui keinginan istrinya, Shaoting langsung menghubungi rekannya di kabupaten kotanya, meminta mereka membantu memasang telepon dirumah Li Ranran di desa.
(Maaaaak kepingin yang kayak Shaoting ini, dua aja mak, jangan banyak-banyak)
_____****_____
Hari ini Li Ranran tinggal dirumah dinas. Xuling dan Daling sedang mengunjunginya. Mereka melihat beberapa kertas dan kain yang berada di meja rumah Li Ranran.
Li Ranran mengatakan jika dia sedang membuat baju pesanan para Nyonya militer.
"Waaah kau sangat hebat Ranran, dan lihat ini modelnya sangat bagus." Xuling menyukai model gambar milik Li Ranran.
"Tapi aku masih kekurangan bahan lagi? " Ucap Li Ranran.
"Apa itu? "
"Kain yang ada sulamannya, aku ingin membuatkan khusus untuk hadiah ulang tahun pernikahan Nyonya Bing. " jelas Li Ranran.
"Sebenarnya aku bisa menyulam, tapi tidak tahu apakah sesuai dengan seleramu Ranran." ucap Daling sedikit ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Istri Yang Dimanjakan ✅
FantasíaLi Ranran adalah gadis jaman modern yang menyebrang ke sebuah novel. Hidup didalam tubuh seseorang yatim piatu dengan nama yang sama. Ditemani sistem multifungsi. Cerita ini berkonsep ala terjemahan yaaa Start -> Kamis, 11 Mei 2023 End ->