"Aku dengar, anak mu ada yang akan lulus dari Mesir," ucap Kyai Bisyri.
"Iya Ri. Insyaallah, Albi tinggal satu semester lagi untuk menyelesaikan S2nya," kata ayah Albi.
"Kalau begitu bagaimana, jika kita jodohkan dia dengan putriku?"
"Putriku sudah menyelesaikan S1nya dua tahun yang lalu. Dia tidak ingin melanjutkan ke S2 karena dia lebih memilih untuk menghafalkan Al-Qur'an. Bagaimana?" Lanjut kyai Bisyri.
"Boleh saja," jawab kyai Nashir seraya meneguk kopinya.
Sementara teman Alma yang tidak sengaja mendengar percakapan itu, selepas dari kamar mandi, segera berlari ke kamar Alma dengan segala kehebohannya.
"Alma! Alma! Alma! Alma....." Histerisnya saat menaiki tangga, menuju kamar Alma yang berada di lantai dua.
"Ada apa sih, ndhin. Heboh banget," ucap Alma yang sedang menonton drama korea.
Sejak menjadi mahasiswa di universitas elit di ibu kota dan duduk sebangku dengan Andhini, Alma menjadi hobi menonton drama korea. Bukan tanpa sebab, tapi karena ada Andhini yang terus terusan mencekokinya dengan drakor hingga Alma menjadi kecanduan.
Pun, Alma memang tipe manusia yang mudah terpengaruh.
Apalagi ketika kuliah. Alma banyak berubah, sebab salah memasuki circle. Awalnya Andhini, yang sejak kecil hidup di ibukota, memperkenalkan Alma dengan beberapa teman lamanya.
Setelah mengenal Andhini dkk, Alma jadi tahu bahwa teman teman barunya ini suka membully anak anak cupu, mereka juga memiliki kadar gengsi yang selangit dan ketika salah satu ada dari mereka ada yang memiliki masalah, bukannya saling membantu. Namun yang lain justru langsung mengumbar masalah temannya di depan umum.
Mau, tidak mau nama Alma pun menjadi jelek karena berteman dengan mereka. Namun karena merasa tidak bisa memperbaiki nama baiknya lagi, Alma memilih untuk bodo amat pada orang orang yang mengecapnya sebagai anggota circle tukang bully.
"Ma, lo dijodohin! Bentar lagi elo bakalan nikah! OMG! ini tuh berita besar, temen temen kita harus tahu," ucap Andhini yang langsung mengetikkan beberapa huruf di grub whatsappnya. Namun Alma menghentikannya, "kata siapa aku mau nikah? Jangan nyebarin hoax, ndhin!"
"Tadi tuh, waktu gue habis dari kamar mandi, gue sempet denger abi lo kayak semacam ngelamar gitu ke anaknya bapak tamu di bawah. Terus bapak tamu itu setuju. Wah! Kayaknya abi lo pengen elo kayak Siti Khodijah yang ngelamar duluan ke nabi Muhammad," celoteh lebar Andhini.
"Kyai Nashir maksud kamu?" Tanya Alma karena tadi, Alma lah yang membukakan pintu untuk Kyai Nashir saat beliau baru saja datang.
"Mana gue kenal. Pokoknya yang gue denger, anaknya bapak tamu itu bakalan ngelarin S2nya di Mesir satu semester lagi. Oh ya! Namanya Albi."
Gus Albi Hawnar-Rahim? Mana mungkin Alma tidak tahu gus yang terkenal sebab mendapatkan beasiswa kuliah di Al Azhar, itu. Fotonya saja sering kali muncul di beranda aplikasi tiktoknya.
Itu karena banyak dari santri kyai Nashir yang menscrenn shot foto di akun Instagram Gus Albi, lalu mengeditnya menjadi video jj yang kemudian diunggah di aplikasi tersebut. Apa Alma sedang bermimpi bisa menikah dengan laki laki setampan dan sepintar Gus Albi.
"Tuh! Kan, senyum senyum sendiri," ucap Andhini sambil menunjuk hidung Alma dengan jarinya.
"Pokoknya, semua orang harus tahu kalau Almahira mau nikah," ucapnya seraya menekan gambar pesawat di layar handphonenya.
"Ter-se-rah! Aku berhentiin kamu ngetik itu, juga percuma karena Andhini Venesia punya mulut yang lebih besar dari pada towak. Jadi berita apapun akan mudah tersebar dengan mulut kamu, nggak perlu tuh ada siaran berita di TV hahahaha," kekeh Alma yang langsung membuat bantal di samping Andhini melayang, menghantam wajah Alma.
Al hasil, perang bantal antara keduanya pun dimulai.***
"Kebetulan sekali hari ini kamu menjenguk Alma, kita jadi bisa berkumpul di sini," ucap Kyai Nashir pada sahabatnya sejak zaman dal itu.
"Mumpung ada Albi, Umayrah dan anak mu juga Ri," timpalnya
"Ada apa sebenarnya Shir? Kamu terlihat serius sekali."
"Maaf sebelumnya Ri, tapi aku tidak akan mempermasalahkan ini jika Alma, putri mu tidak mempermalukan menantuku di depan para santriwati," ucap Kyai Nashir.
Umayrah pun langsung menatap Albi, meminta penjelasan apakah Albi juga sudah tahu mengenai kejadian itu dan bagaimana mertuanya bisa tahu mengenai kejadian yang sudah ia dan Aila tutupi rapat rapat.
Seluruh santriwati juga sudah berjanji untuk bungkam mengenai kejadian waktu itu.
Namun Albi justru menjawab tatapan Umayrah dengan mengangkat kedua pundaknya, seakan tidak tahu apa apa.
Sementara Alma yang duduk di samping ibunya, hanya menunduk.
"Alma bilang ke para santriwati bahwa Umayrah telah merebut Albi darinya. Itu artinya anak mu tahu, kita pernah berencana menjodohkan mereka. Padahal kita sudah sepakat untuk merahasiakan masalah ini dari Alma ataupun Albi."
"Benar itu Alma?!" Tanya Kyai Bisyri, sedikit menyentak.
Alma tidak menjawab, ia hanya semakin tertunduk.
"Kau sendiri kan yang bilang padaku, waktu itu untuk jangan merasa bersalah karena ini hanya rencana yang belum diketahui Albi dan Alma. Lalu mengapa anak mu yang seharusnya tidak tahu, mempermasalahkannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Umayrah
RomansaUmayrah Hanum Ar-Rayya adalah gadis 'tidak cantik' yang menerima pinangan Gus Albi Hawnar-Rohim, sesaat setelah ayah kandung May meninggal akibat melindungi Gus Albi dan kedua orang tuanya dari begal. Namun setelah menikah, May baru menyadari bahwa...