Choco Banana (Story' Jemy)

1.2K 86 23
                                    

Call Me Mpiw!
Hai hai Mpiw bekkkk
Mpiw bawa short stroy' Jimin x Lisa
Nama shipper mereka ada kah?
Jimlis/minlis bukan sih?
Cerita ini masih ada hubungannya sama ice cream yaaa
















Jemy menghela nafasnya. Malam ini ia putuskan untuk nongkrong di sebuah cafe seorang diri, padahal rencananya ia ingin nongkrong bersama dua kawannya, Marvin dan Raka, tapi agaknya dua manusia laknat itu sibuk dengan pasangan masing masing.

"Apes banget kayanya jadi gue." Ujar Jemy sembari melihat sekelilingnya dimana ada banyak pasangan kekasih yang tengah menghabiskan waktu bersama, hanya dirinya lah yang seorang diri di sana.

"Permisi mas, mas mau pesan sesuatu?"

Tiba tiba terdengar suara lembut dari seorang pelayan cafe yang menghampirinya, tentu atensi Jemy langsung tertuju padanya.

Dan seketika waktu terasa terhenti, pandangan Jemy terkunci pada sosok gadis bermata bulat dan berambut pirang yang tengah menatapnya dengan tatapan lembut itu, gadis itu sang pelayan cafe.

"Mas?"

Jemy mengerjapkan maniknya, "A-ah ya mba?" Jawabnya gelagapan.

Gadis tersebut tersenyum dan geleng geleng kepala, mungkin cukup tergelitik dengan respon dari pengunjung Cafenya itu. "Ada yang mau mas pesan? dari mas Dateng tadi, mas belum pesan apapun." Ucapnya dengan ramah.

Lah iya?, Batin Jemy. Ia kemudian menatap mejanya yang ternyata masih kosong.

"Saya pesen minuman yang paling rekomen disini aja mba." Ujar Jemy, kerena terlalu bingung juga kesadarannya belum sepenuhnya kumpul, separuh kesadarannya masih terpaku dengan wajah ayu mba pelayan cafe di hadapannya.

Sang pelayan cafe mengangguk dan tersenyum, "Di tunggu sebentar ya mas?" Ujarnya dengan ramah.

Jemy mengangguk, ia balas tersenyum dengan canggung. Usai kepergian pelayan tersebut barulah Jemy menghembuskan nafasnya yang ia tahan sejak tadi.

"Gila suaranya bikin adem banget! Bisa bisanya cewe seperfect itu kerja jadi pelayan cafe doang?! Apa gak ada agensi yang tertarik buat debutin dia jadi model? Kalo gue punya agensi udah gue debutin tu si mba." Cerocosnya dengan pelan.

Tak lama, pelayan cafe yang tadi melayaninya pun kembali dengan nampan berisi segelas minuman.

"Ice Choco banana....ini paling rekomen di sini." Ujar Sang pelayan seraya menaruh segelas minuman yang di pesan oleh Jemy.

"Makasih...mba?" Ujar Jemy cukup kikuk.

Gadis itu mengangguk, lalu pamit undur diri dari sana, karena ia masih memiliki pelanggan lain. Dan Jemy dengan terpaksa mempersilahkan, padahal dalam hati ia ingin sekali mengatakan,

Mba bisa gak di sini sebentar aja, temenin saya biar saya gak keliatan jomblo.

Atau,

Mba, kosong lapan berapa?

Dan,

Boleh kenalan dulu gak sih, sayang kalo kita gak kenalan:)

Seketika Jemy geleng geleng kepala, bisa bisanya ia berpikir begitu, lagipula masa setelah galau malah jadi buaya kadal seperti Marvin, jangan sampai ia meneruskan jejak Marvin dulu, membayangkannya saja sudah membuat Jemy ngeri sendiri.

"Hih amit amit." Gumam Jemy sambil geleng geleng kepala.

☕☕☕

Sejak malam dimana Jemy mengunjungi sebuah Cafe seorang diri, dan di pertemukan dengan sosok jelita dengan suara yang mengalun lembut, Jemy jadi rutin mengunjungi cafe tersebut.

Short Story By MpiwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang