Shilla💐 [LK]

1.1K 114 15
                                    

Call Me Mpiw!
LIZKOOK
Gatau ini aku bikin apa, semoga kalian sukaaaa



































"Cup cup cup...putri bunda tersayang jangan menangis ya? Bunda akan buatkan susu untukmu, tunggu sebentar ya sayang?" Ucap Lilyanastasya Dirganta pada sosok yang ada dalam timangannya itu. Tatapannya begitu penuh cinta pada sosok tersebut.

Lalu kemudian Lily---begitulah orang terdekatnya memanggil---menaruh sosok itu dengan hati-hati di atas ranjang besar miliknya dengan sang suami. Kemudian dengan tergesa ia meninggalkan kamar, takut jika sosok yang ia letakan di atas kasur menunggu lama pikirnya, padahal sosok yang ia taruh di kasur tersebut hanyalah sebuah boneka yang ia perlakukan bak bayi sungguhan.

Saat langkah tergesa Lily memijak tangga, ia berpapasan dengan sang suami, Jeon Arya Dirganta.

Sang suami tentu saja mengernyit, kemana sang istri akan pergi padahal jam tidur mereka sudah menanti, pikirnya.

"Sayang kau mau kemana? Ini sudah malam." Ujar Jeon.

Lily tersenyum di sana, lalu menjawab, "Oh, aku ingin membuat susu untuk Shila, dia lapar sepertinya."

Jeon terdiam untuk beberapa saat. Kemudian ia baru berucap, "Sayang---" namun ucapannya ini sudah di potong begitu saja oleh sang istri.

"Nanti kita bicara lagi ya? Kasihan Shila sudah menunggu." Ucap Lily, lalu kembali menuruni tangga dengan langkah cepatnya.

Sedangkan Jeon, ia menatap nanar kepergian istrinya menuju dapur itu, ia sedih melihat istrinya yang masih belum bisa menerima kepergian putri pertama mereka, ya sekitar tujuh bulan lalu, putri pertama dari pernikahan mereka lahir, kala itu mereka begitu bahagia, tetapi kebahagiaan mereka tak berlangsung lama karena sebulan setelah kelahiran putri cantik mereka, tuhan justru mengambilnya kembali dari mereka, kebahagiaan mereka berakhir ketika tiadanya malaikat cantik mereka, dan sejak itulah Lily yang teramat sangat terpukul atas kematian putri mereka harus menderita gangguan mental, dan Jeon yang tak kalah kehilangannya harus menguatkan diri untuk menerima keadaan, dan menerima musibah yang menimpa sang istri. Tapi hal itu tak menyurutkan cinta Jeon terhadap Lily, justru Jeon semakin menunjukkan cintanya dengan merawat Lily sepenuh hati, tanpa merasa terbebani dengan keadaan sang istri yang sudah tak seperti dulu lagi.

Dan Lily, ia saat ini sudah sampai di dapur, segera ia mengambil susu bayi yang memang selalu dibelinya sejak kelahiran putri mereka kala itu, ia mengambil botol susu dan mulai membuat susu untuk sang putri yang menurut sudut pandangnya masih ada itu.

Namun saat susu yang dibuatnya telah siap, tiba-tiba bayangan di masa lalu berputar di kepalanya, bayangan kebahagiaan atas kelahiran putri pertama mereka, bayangan bagaimana seluruh keluarga tersenyum bahagia atas kelahiran malaikat kecil mereka, bayangan bagaimana ia dan sang suami yang menggendong bayi mereka penuh kasih, serta bayangan raungan tangis pilu atas kepergian putri kecil mereka yang baru sebentar singgah di dunia.

Seketika botol berisi susu yang ia buat ia lempar dengan kasar, bersamaan dengan itu Lily menjerit histeris. "Aaaaaaaa enggak! Gak mungkin! Shila masih ada...Shila lagi tidur di kamar...Shila pasti masih adaaaaaa hiks hiks hiks..."

Perlahan tubuh itu pun merosot, terduduk di lantai dengan kaki yang ia peluk erat-erat serta raungan pilu yang semakin menjadi.

"Shila masih ada...Shila enggak tinggalin bunda kan sayang...Shila gak mungkin nakal dan tinggalin bunda gitu aja...hiks...sayang...hiks...gak mungkin..." Raung Lily.

Di lain tempat, Jeon yang baru saja memasuki kamar dan hendak duduk di kasur untuk menunggu kembalinya sang istri tersebut harus mengurungkan niatnya, karena tiba-tiba ia di kejutkan dengan suara jeritan yang berasal dari lantai bawah, tanpa buang waktu, Jeon langsung berlari turun ke lantai dasar karena ia tau betul suara jeritan siapa yang baru saja ia dengar itu.

Short Story By MpiwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang