Short Story By Mpiw

Santoso Family

Call Me Mpiw!
JEONGHAN & LISA
Req by: lalisagirl97 , semoga sesuai dengan request-an ya
Family, random, komedi

Req nya gak semua aku bikinin ya, cuma yang dapet alurnya yang aku bikinin oke, sebagian juga masih aku pilih-pilihin😉

"SANTOSO KAMU APAIN KAKATUA PAPA?!"

Di kediaman Adi Santoso tampak gaduh berkat suara teriakan nyaring dari sang kepala keluarga--Jeonghan Adi Santoso. Padahal ini masihlah sangat pagi untuk melakukan kegiatan marah-marahnya.

Yang diteriaki 'santoso' bukannya segera menghadap pada Jeonghan, justru malah celingukan memasang wajah tanpa dosanya di hadapan sang ibu yang kini menatapnya dengan tatapan selidik.

"Bikin ulah apa lagi kamu?" Tanya sang ibu--Lalisa Pratami Santoso.

Wooyoung Adi Santoso yang tadi diteriaki 'Santoso' oleh papanya lantas menggeleng, dan mengerjap polos. "Gak ngapa-ngapain kok, kan dari tadi Woo sama mama disini." Jawabnya.

"Tapi itu papa kamu kenapa tantrum pagi-pagi gini, kakatua nya kamu apain?" Tanya Lalisa lagi, karena ia tak begitu yakin dengan jawaban sang putra, ia tau betul bagaimana tingkah putranya ini. Nakal, rusuh, dan manipulatif.

Merasa tak dipercayai oleh ibunya sendiri, remaja berusia 15 tahun itu melotot, "Kok mama gak percaya sih? Woo kan dari tadi sama mama loh!"

"Ya emang sama mama, tapi itu kenapa coba papa kamu bisa tantrum? Dia gak mungkin teriak gak jelas kalo kamu gak berulah." Ucap Lalisa.

Wooyoung mengangkat bahunya, memberi gestur jika dirinya tak tahu apa-apa.

Lalisa yang sudah lelah pun memilih kembali fokus pada layar kaca di depannya, menonton gosip pagi.

Tak lama dari itu, oknum yang berteriak datang menghampiri ibu dan anak tersebut.

"Kamu ya, liat ini! Kamu apain burung kesayangan papa hah? Palanya kamu botakin gini?!" Jeonghan langsung saja mengomeli putranya yang berlagak tak bersalah itu. Tak lupa ia acungkan kandang sedang berisi burung kakatua miliknya itu.

Wooyoung yang diomeli sontak menatap sang ayah dengan tatapan tak bersalahnya. "Oh itu, semalem Woo liat bulu dia udah gondrong banget, makannya Woo rapiin deh sedikit rambut dia pake model cepmek." Jawabnya santai.

Jeonghan melotot. "APA KAMU BILANG? CEPMEK?!"

Wooyoung mengangguk, "Iya, keren kan pah?"

"Keren kamu bilang?! Kalo gitu sini kamu papa botakin, papa bikin cepmek kaya burung papa!" Jeonghan lantas mendekat pada snag putra, tapi belum sampai Jeonghan menangkap bocah nakal itu, Wooyoung lebih dulu beranjak dari duduknya dan berlari terbirit-birit menuju kamarnya.

Tak hanya itu, ditengah usaha kaburnya, Wooyoung sempat mengejek sang ayah, "Wleee gak ketangkep, sini Santoso kejar anakmu ini kalo bisa!!!"

Jeonghan melotot tak percaya. Ia bahkan sampai menghentikan langkahnya, ia shock dengan tingkah putranya sendiri. Benarkah itu anaknya?

Karena terlalu shock dengan tingkah sang putra, Jeonghan lebih memilih mengurungkan niatnya untuk mengejarnya, dan mendekat pada sang istri yang sejak tadi acuh itu. "Sayang itu anakmu loh, bisa masukin lagi ke perut gak?"

Lalisa lantas menoleh, dan mendelik sinis, "Masukin perut kamu aja, ogah banget anak segede genderewo gitu mau dimasukin ke perutku lagi."

Jeonghan lupa, jika istrinya ini terkadang sama menyebalkannya dengan sang putra, jadi tak ada yang bisa ia harapkan darinya.