Little Best Friend👶 [LK]

1.3K 175 47
                                    

Call Me Mpiw!
LIZKOOK!
Kalo gak salah waktu itu ada yang minta dibikinin cerita yang JK nya manja, kek bocil dan bergantung sama Lisa, dan sekarang baru bisa aku bikin hehe

Jadi awal Maret kita buka dengan short story yg gemes gemes!

Happy reading semuaaaa!















Lalisa Hera Agatha, menatap sendu sosok pria yang tengah tertidur pulas dengan dengkuran halusnya itu, dia Jeodan Aksa Pramudya, sahabat sekaligus satu satunya orang terdekat yang ia punya.

Ia yatim piatu, begitu pun dengan Jeodan, bertahun-tahun hidup bersama dengan sahabatnya tersebut membuat Lalisa tau semua tentang pemuda itu, termasuk Syndrome Little space yang di derita pemuda yang kini terlelap itu.

Jeodan tadinya adalah pemuda dewasa yang normal, tapi sejak kepergian kedua orang tua pemuda itu, tiba-tiba perilaku Jeodan berubah-ubah, terkadang normal, terkadang bertingkah layaknya bocah berusia 5 tahun atau bahkan kurang dari itu yang terkadang meminta hal-hal aneh padanya.

Seperti beberapa saat lalu, Jeodan tak berhenti menangis dan merengek padanya, katanya ia mengantuk, ingin tidur di temani oleh Lalisa, dan Lalisa yang sebelumnya tengah mengurus pekerjaannya melalui daring mau tak mau mengalah dan segera menangani Jeodan yang tengah kambuh itu.

Larut memandangi Jeodan dengan isi kepalanya yang berkecamuk itu, tiba-tiba Jeodan yang terlelap kini menggeliat, dan terbangun.

"Eungh..." Jeodan menggeliat seraya mengucek kedua matanya.

"Lala..." Panggil Jeodan dengan suara seraknya.

Lalisa sontak tersadar dari lamunannya, lalu tersenyum lembut pada Jeodan, "Kenapa Jeo?"

"Jeo pengen mimi Lala, Jeo haus!" Ucap Jeodan dengan suara khas anak-anak. Jeodan masih terjebak dalam syndrome nya.

Lalisa terkekeh, "Kalo gitu Lala ambil dulu minum buat Jeo, Okey?" Ia hendak bangkit dari duduknya, tetapi urung ketika Jeodan menahan pergelangan tangannya sambil menggeleng ribut.

"No no..." Ujar Jeodan.

"Loh katanya haus?" Heran Lalisa.

Tatapan Jeodan mendadak berubah seperti tatapan anak anjing, lalu berucap, "Jeo pengen Mimi punya Lala, boleh?"

Lalisa tersentak. Tapi kemudian ia menghela nafasnya pelan, lalu mengangguk setuju.

Lalisa pun mulai membuka kancing kemeja kerja yang masih melekat di tubuhnya itu, maklum sehabis pulang kerja dari perusahaan Jeodan (Lalisa memang bekerja di perusahaan Jeodan sebagai sekertaris nya) Lalisa tak langsung bersih bersih dan malah lanjut bekerja di rumah tadi.

Lalu usai membuka kancing kemejanya, ia mulai mengeluarkan salah satu payudaranya dari dalam bra dan mendekatkannya pada Jeodan. Jangan terkejut, Mimi yang Jeodan maksud memang ini, dan hal ini sudah terbiasa terjadi, meski Lalisa masih terkejut tetapi permintaan Jeodan untuk bergumul dengan payudaranya sudah biasa terjadi, mulanya Lalisa keberatan saat kali pertama Jeodan memintanya tetapi setelah melihat Jeodan merangung-raung karena penolakannya, Lalisa jadi tak tega, ia pun memberikannya pada saat itu, lagi pula ketika Jeodan kambuh ia akan benar-benar menjadi bocah, dan setelah pulih ia tak akan mengingat apa pun itu.

Jeodan lalu meraup nipple pink itu, mulai menyesapnya kencang-kencang, entah apa yang di harapkan nya padahal tak akan ada asi yang keluar setetes pun dari sana.

"Ssshhh...jangan kenceng-kenceng Jeo..." Lalisa tentu mengerang, karena miliknya terasa ngilu saat Jeodan menyesapnya kuat-kuat.

Plup

Short Story By MpiwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang