Shaka...

1.2K 85 9
                                    

Call Me Mpiw!
Seungcheol x Lisa
Seunglis























"Dari mana?"

Dua kata itu sukses membuat sekujur tubuh Nalisa merinding bukan main, apalagi ketika maniknya tak sengaja bertubrukan dengan manik tajam itu, rasanya ia ingin melarikan diri saja saat itu juga.

"Itu...abis itu..." Nalisa memutar otaknya dengan keras, ia berusaha mencari jawaban yang pas untuk pertanyaan yang diberikan oleh pria di hadapannya, Shaka Dirga Pramudya.

"Clubbing lagi, iya?"

"E-enggak! Nuduh aja!" Ujar Nalisa gelagapan.

Manik tajam Shaka semakin ketara, membuat Nalisa berusaha menghindari tatapan tersebut.

"A-apa melotot melotot?!" Ujar Nalisa berusaha senatural mungkin demi menutupi rasa gugupnya karena takut dengan tatapan penuh intimidasi itu.

Shaka mendengus, ia pun memutus tatapannya, "Masuk, bersihin diri kamu, bau alkoholnya nyengat banget." Usai makatakan itu, Shaka berlalu dari hadapan Nalisa begitu saja.

Nalisa seketika terkesiap, lalu ia mencoba mencium bau mulutnya, "Hah...hah...anjing gue lupa abis minum dikit tadi, ck, tu cowo emang ya tajem banget entah matanya, mulutnya, idungnya semuanya tajem kaya piso!" Gerutunya.

"NALISA PRAMUDYA!"

Nalisa terjingkat dengan teriakan Shaka di dalam sana, lantas dengan segera ia masuk ke dalam rumahnya sambil balas berteriak, "IYA SUAMIKU!!!!"

Yaps, Shaka Dirga Pramudya pria paling menjengkelkan di mata Nalisa memang saminya. Mengarungi bahtera rumah tangga dengan sosok galak, kejam, dan disiplin seperti Shaka adalah tantangan utama bagi Nalisa, selama dua tahun pernikahannya ini Nalisa harus menelan segala Omelan, aturan, dan tingkat disiplin luar biasa yang suaminya itu terapkan padanya, jika boleh jujur sebenarnya Nalisa tak sanggup, dirinya yang memiliki jiwa bebas sangat sulit beradaptasi dengan suaminya yang penuh aturan itu, lantas mengapa Nalisa bisa tahan meski ia dan sang suami jelas bertolak belakang? Jawabannya adalah Shaka adalah pilihan orang tuanya, sebut saja Nalisa menjalani perjodohan kuno di era modern ini.

Nalisa yang memang suka kebebasan enggan terikat hubungan apapun dengan seorang pria apalagi pria macam Shaka yang selain menjengkelkan tapi juga sangat membosankan malah harus berakhir mengenaskan dengan dijodohkan oleh orang tuanya sendiri. Tapi meski begitu Nalisa tak pernah meninggalkan jiwa bebasnya, ia masih tetap melakukan berbagai hal yang bisa dilakukannya dulu, sepeti pergi ke club', minum, bermain hingga larut malam, tentunya ia lakukan secara diam diam namun terkadang selalu ketahuan oleh suaminya, seperti sekarang ini, ia ketahuan.

Nalisa berjalan gontai memasuki kamar utama rumah dari suaminya, ia harus menyiapkan mental untuk mendengarkan ceramah dadakan dari sang suami.

Shaka yang semula tengah membaca berkasnya seraya bersandar di ranjangnya lantas menghentikan aktivitasnya itu. Ia kini menatap Nalisa yang sudah duduk di sampingnya.

"Sekarang aku gak akan bicara panjang lebar kaya biasanya,  aku cuma pengen tanya, sebenernya apa mau kamu?"

Nalisa sontak menatap Shaka dengan pandangan tak mengerti.

Shaka menghela nafasnya, "Mulut kamu masih berfungsi kan? Jadi apa mau kamu?" Ulangnya.

Meski cukup aneh dengan pertanyaan Shaka, Nalisa akhirnya menjawab, "Aku mau bebas lagi, kaya dulu."

Shaka diam beberapa saat, kemudian memberikan anggukan nya, "Okey, mulai sekarang kamu bebas lakuin apapun yang kamu suka." Ujarnya, setelah itu Shaka memilih untuk membaringkan tubuhnya dan tidur dengan posisi membelakangi Nalisa.

Short Story By MpiwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang