💐💐 [LK]

920 136 21
                                    

Call me Mpiw!
Req: lalakidz
Kayanya ini gak persis sama yg di request, tapi semoga suka yaaaaa






















Memiliki istri spek bidadari, cantik, manis, imut, menawan, awet muda, anggun, proporsi tubuh yang indah, sexy, dan nyaris sempurna tak membuat Rajeka Bagas Adhikari merasa paling puas, paling beruntung, atau paling bahagia setelah berjuang hebat untuk mendapatkan sang istri yang penuh akan rintangan itu, tapi justru membuat Rajeka merasa harus berjuang kembali. Perjuangannya kali ini bukan untuk mendapatkannya lagi, melainkan untuk menjaganya dari para bajingan di luar sana, dari para predator yang gencar menggoda, bahkan mengejar sang istri terang-terangan di depannya.

Harusnya usai mendapatkan sang istri dengan penuh perjuangan itu, Rajeka bisa menikmati euphorianya, menikmati indahnya berumah tangga bersama yang tercinta, tapi justru ia harus dihadapkan dengan ragam permasalahan akibat kecantikan rupa sang istri yang dikagumi para lelaki di luar sana. Hati Rajeka terus-menerus diuji kesabarannya oleh rasa cemburu dan was-was akibat ulah para predator sialan di luar sana.

Seperti saat ini contohnya, ketika Rajeka hendak pergi bekerja dan Lalisa mengantarnya sampai pekarangan rumah seperti biasa, namun rutinitas mereka justru di usik oleh salah satu bajingan kurang ajar yang berani menggoda Lalisa tepat di depan Rajeka.

"Eh Mba Lisa, udah lama gak keliatan makin cantik aja Mba..."

Lalisa sontak dibuat tersenyum canggung pada laki-laki yang usianya tak jauh berbeda dengan sang suami itu, ia tau karena sosok itu adalah salah satu tetangga mereka, sekaligu salah satu laki-laki yang terpantau sering menggodanya.

Sedangkan Rajeka sejak tadi ia sudah begejolak dengan amarah, kedua manik  elangnya juga sudah menatap tajam pada sosok tersebut, seolah sosok yang berani menggoda istrinya barusan adalah mangsa yang hendak ia buru.

Rama--- sosok yang menggoda Lalisa itu tampak tak terganggu sedikit pun dengan tatapan menusuk dari Rajeka, ia justru semakin anteng menatap Lalisa dengan tatapan memuja dan penuh damba. Sangat kurang aja, pikir Rajeka.

Maka, Rajeka pun segera ambil tindakan lebih dengan memberinya teguran keras, "Pergi, udah sering saya peringatkan, jangan usik istri saya lagi."

"Duh mas Jeka, saya cuma nyapa istrinya aja loh mas nya masih aja---"

"Karena itu hak saya, menegur orang gak beretika macam anda yang ganggu istri saya itu hak saya! Sebaiknya pergi, sebelum saya makin bertindak tegas lagi." Ucap Rajeka tegas dan menusuk.

Membuat Rama melengos, lalu pergi berlalu dari depan gerbang rumah Rajeka. Sepeninggalan Rama, Rajeka lantas menatap Lalisa dengan tatapan dalam, lalu memberinya isyarat untuk masuk ke dalam rumah.

"Sayang, masuk." Tak ada intonasi berarti yang keluar dari mulut Rajeka. Menandakan jika pria ini tengah meredam amarahnya.

Lalisa tak banyak bertanya, ia lantas masuk ke dalam rumah sesuai instruksi, dan Rajeka mengikuti langkah sang istri masuk ke dalam rumah, mengurungkan niat untuk pergi ke perusahaannya.

Ketika di dalam rumah, Rajeka pun langsung mengeluarkan unek-unek yang sejak tadi telah ia pendam itu. "Udah aku bilang kan? Gak perlu antar aku ke depan, cukup di dalam aja pamitannya atau liat dari jendela, kenapa ngeyel banget sih nganter aku sampe depan? Lihatkan kaya gimana jadinya? Kamu digoda goda lagi kan?  Kenapa kamu gak ngerti-ngerti, kenapa kamu gak paham sama yang aku rasain, aku marah sayang, aku kesel, aku sakit hati saat denger mereka terus godain kamu di depan aku, padahal kamu itu milik aku! Punya aku! Istrinya aku!" Rajeka marah menggebu-gebu.

"Maaf aku gak ngira kalo bakalan ada yang gituin aku lagi, aku kira setelah lama gak keluar rumah mereka bakal berhenti."

"Selalu aja gitu alesannya!"

Short Story By MpiwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang