Nineteen

1.5K 179 55
                                    


4k words, semoga gak gumoh ya sayang sayangku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4k words, semoga gak gumoh ya sayang sayangku. Love you soooooo much much much! 

happy reading semua <3

__________________


"Lo udah jadian sekitar seminggu tapi baru bilang ke kita sekarang?" respon Nathan ketika para Pria itu menghabiskan malam mereka di apartement Leo sambil menonton pertandingan New York Devils melawan Nashvilles Predators.

Sebenarnya hanya Leo yang suka menonton National Hockey League, yang lain mah boro boro suka, paham hockey saja mereka tidak. Kesukaan Leo pada olahraga diatas ice rink ini semua bermula sejak dia kuliah di New York dan beberapa temannya termasuk dia mengenalkan Leo pada hockey. Padahal saat itu Leo ingat betul dia tergila gila sama NBA, specifically pendukung keras Lakers.

"terus udah sejauh apa kalian berdua?" tanya Nathan tak juga menyerah mengulik hubungan mereka.

"ck, sekarang bukan itu yang harus diomongin" decak Leo mengingat betul topik sebenarnya apa. Iya, apa lagi kalau bukan soal kejadian kemarin.

Pertandingan Devils dan Predators terlihat menarik di mata Leo, tapi dia sama sekali tidak mood untuk memperhatikan dan mengomentari setiap gerakan mereka seperti biasanya. Pikirannya berputar putar pada Kiara yang sampai sekarang tidak mencoba menghubunginya untuk menyelesaikan permasalahan ini.

"Yo, dengerin gue ya" Dean dari kursi tunggal diujung akhirnya bersuara.

Mereka semua tau Leo sudah mendengar setiap kata dan tanya yang keluar dari mulut mereka dengan saksama walaupun Pria itu sama sekali tak mengangkat kepalanya dari tv. Ia hanya sedang tidak mood untuk membahas sesuatu yang bukan soal solusi masalahnya dengan Kiara.

"lo gak mungkin kan bersikap kayak gini, nyia nyiaiin dia hanya karena kalian beda pendapat?" suara Dean lagi.

"I mean, lo ingat sejauh apa lo jalan buat dapetin dia dan selama apa lo nunggu. Gak lucu kalau ntar endingnya malah putus hanya karena masalah sepele dia gak mau ngenalin dia ke orangtuanya" sambung Dean.

"masalah sepele?" Leo merespon.

Dean mengangguk tak peduli dengan nada sarkas Leo. Ia beranjak dari duduknya dan dengan kurang ajarnya malah mematikan TV tanpa seizin Leo sama sekali.

"What the heck?!" respon Leo.

"gak, lo harus dengerin gue"

"gue dengerin elo, Dean. Kalau lo kesini cuman mau menyepelekan apa yang gue rasaiin sama seperti Kiara, then the door is the best way for you to get out right now" ungkap Leo menunjuk pintu utama apartementnya.

"Leo, gue tau lo masih kesal banget. Tapi coba dengerin dulu lah, anjir" sekarang Reynold ikut bersuara.

"dengerin gue kalau lo masih mau bertahan sama Kiara. Kalau lo gak mau ngecatat hubungan lo sama Kiara cuman bertahan seminggu, kurang dari sebulan" tekan Dean.

The Fear of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang