Twenny

1.6K 177 66
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidur Kiara semalam begitu nyenyak, ia sampai tak sempat bermimpi saking lelapnya. Itu membuat ia sama sekali tak menyesali keputusannya kabur ke apartemen Leo. Walau awalnya ia ragu, tapi semalam ia benar benar clueless dan takut, ia tak mungkin kabur ke orangtuanya dan membicarakan soal pertemuan spontannya dengan Josh. Maka hanya Leo lah tempatnya untuk berlari tanpa harus menceritakan yang sebenarnya—tidak untuk sekarang ini, tapi nanti.

Semalaman tidur dalam hangat dekapan Leo membuat tubuh Kiara lebih rileks, rasanya ia tidak pernah tidur selelap ini bahkan setelah meneguk segelas obat tidur pun. Leo juga berhasil menenangkannya, perbincangan kecil dengan Leo mampu mengusik pikiran juga ketakutannya.

Karena ingin berterima kasih, pukul 5 pagi kala matahari masih bersembunyi malu malu di timur sana, Kiara sudah berdiri dibalik kitchen island Leo sambil berpikir sarapan apa yang harus dia buat dengan bahan bahan yang sangat berkecukupan ini.

Andai saja semalam dia tidak ketemu Josh, pasti yang ada di depannya sekarang bukan satu kotak rasberi dan blueberry, dua biji avokad, beberapa kotak yogurt strawberry kesukaannya, dan beberapa kotak susu kesukaan Andy. Sedangkan Kiara tak bisa berharap banyak pada isi kulkas Leo yang lebih didominasi oleh botolan bir, air dingin, buah, telur, dan berkotak kotak susuk oatside.

Tak ingin menyerah, Kiara berjalan ke sisi sisi kabinet, membuka satu persatu pintu dan laci kabinet berharap mendapatkan sesuatu yang lebih layak untuk sarapan. Namun yang ia dapatkan malah berboks boks sereal berbagai jenis berbagai rasa dari merk yang berbeda beda.

"Cepat banget bangunnya" suara berat Leo muncul dibelakang Kiara sembari tangannya merayap memeluk Kiara dari belakang.

"Kamu kayak gak tau aku aja bangunnya emang jam segini"

Leo terkekeh dan mulai menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Kiara. "Pagi, honey" gumamnya kemudian mengecup leher Kiara.

Kiara terkikik geli "Pagi, Leo. Thanks for the last night"

"For last night? Kamu ngomong gitu kayak kita ngapain aja deh"

"Memangnya ngomong gitu harus ngapain ngapain dulu?"

"Sort of" jawab Leo memperbaiki posisi kepalanya di bahu Kiara sehingga ia bisa melihat apa yang Kiara lakukan.

"Kamu ngapain?" Tanya Leo.

"Buat sarapan" jawab Kiara melepas diri dari pelukan Leo, berjalan menuju kulkas dan berdiri di depan sana menatap bingung kotak kotak susu yang tersusun rapi di pinggiran pintu kulkas. Sementara Leo yang masih terbalut briefs shorts nya berdiri menyandarkan tulang panggulnya di ujung kitchen island sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan memperhatikan Kiara.

Kiara menggeram dan berbalik menatap bingung Leo.

"What?" Tanya Leo yang sama bingungnya.

"Seriously?"

The Fear of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang