Thirty Three

1.3K 176 128
                                    


Seminggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu.

Genap seminggu Leo pergi ke New York, melihat anaknya, sama mantannya. Itu yang ada di pikiran Kiara.

Tepat seminggu Leo meninggalkannya. Dan itu yang Kiara simpulkan.

Mungkin karena kekurangan Kiara yang akhirnya Leo sadari, Leo yang mulai merasa bosan dengan Kiara, atau mungkin karena Kiara tak bisa memberikan apa yang Leo berikan. Seperti itulah praduga yang terus Kiara pikirkan sejak pertemuannya dengan Dean kemarin.

"Dokter Satria yang ganteng yang cakep yang manis, minta tolong lihatin anak kamu dan anak Kiara dulu boleh kan?" Dari ruang makan, Kiara bisa mendengar Wina yang membujuk suaminya.

"Ini anak kamu juga, Winara"

"Ya abis mereka mirip semua sama kamu, kan aku cuman tempat numpang 9 bulan doang"

"Cara mikirnya gak seperti itu, Winara..."

Wina terkikik pelan "bercanda bapak dokter sayang. Tapi beneran, titip si kembar dan Andy dulu ya. Aku mau bantu sahabatku cari cowok baru, siapa tau ada yang nyantol juga kan ke aku"

"Bibirmu itu dipakai bicara yang bener, Win"

"Bibirku digunakan dengan baik kok. Gimana kalau kita ciuman aja sekarang?"

"Winara."

Lagi lagi Wina terkikik, "bercanda bercanda. Bapak Dokter satu satunya buat aku. Apalagi kalau soal servis di ranjang, wah juaranya deh"

"Astaga, kamu ini. Ingat ad—"

"Ampun ampun, sorry. Pokoknya nitip anak anakku ya"

"Anak kita"

"Ugh, iya. Titip mereka dan Andy. Aku mau ke dapur dulu"

Tanpa Wina tau, Kiara tersenyum kecil mencuri dengar perbincangan suami istri itu. Ada rasa iri yang menghampiri tubuh Kiara. Dunia ini memang tidak pernah adil. Kenapa Wina dan orang orang sekitarnya dicintai begitu dalam, bisa bertahan dalam sebuah hubungan yang begitu indah, sedangkan dirinya? Selalu ditinggal dan tak pernah dicintai seperti itu. Apa memang dia terlahir tidak pantas untuk mendapatkan luapan kasih sayang sebanyak itu?

"Eh jangan melamun" tegur Wina.

Kiara tersenyum "lo sama suami lo lucu ya"

Wina tergelak "lo denger dan lihat yang gemas gemasnya doang, gak lihat kalau yang lagi berantem kan?"

"Apalagi lo tau kan gue kalau berantem bisa kayak gimana. Meledak meledak kayak petasan ketemu Satria yang maunya berpikir logis dan selalu berdasar sama jurnal ilmiah yang dia baca." Cerocos Wina.

Seperti biasa, dua wanita itu mendekam di basecamp—dapur Wina—untuk melakukan sesi curcol ala ibu ibu mereka. Melihat tatapan sendu sahabatnya, Wina meletakkan gelas dan bubuk matcha latte di counter, kemudian mendekati sahabatnya.

The Fear of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang