bonus chapter ; manis pahit setelah menikah

2.4K 166 23
                                    


yang kangen Leo Kiara dan Andy cung tangannyaaaaaaa!
nah ini dia yang kalian tunggu tunggu, bonus chapter Leo Kiara tentang kehidupan setelah pernikahan merekaa. So, Happy reading semuanyaaa <3

_________________


Saat tangannya tak dapat memeluk Istrinya, lantas Leo mulai mengerjapkan matanya. Dan benar saja, ia tak menemukan istrinya di sampingnya. Bahkan ranjang di sisi istrinya sudah rapih tak menyisakan kerutan kerutan sisa kegiatan mereka semalam. Leo pun langsung beranjak, matanya menyipit saat sinar mentari sudah meninggi diluar sana menyinari kamarnya, pendingin ruangan pun sudah dipadamkan, jendela jendela besar di sekitar kamarnya pun sudah terbuka membuat angin berhasil meniup tirai tirai putih yang semalam menutup penuh.

Leo meraih boxer brief nya kemudian menutupinya lagi dengan sweatpants abu yang sejak sekarang sudah tersampir di lengan sofa, padahal seingatnya semalam ia melempar dua benda itu entah ke arah mana. Sudah pasti jelas kan siapa yang meletakkannya di sana kalau bukan Istrinya?

Nafas lega Leo berhembus saat netranya menemukan Kiara yang ternyata ada di teras belakang penginapan mereka. Kaki Leo pun otomatis bergerak maju mendekati punggung yang sudah tertutup dengan kaus Leo semalam. Ia tersenyum kala tangannya bergerak menarik Kiara ke tengah pinggiran jeruji teras yang terbuat dari kayu, kemudian melingkarkan tangannya di pinggang ramping Kiara.

Sudah setengah tahun mereka menikah, tapi sepasang suami istri itu baru punya waktu untuk berbulan madu. Sebenarnya Kiara punya waktu, sayangnya tidak dengan Leo apalagi mengingat Leo sudah menghabiskan jatah cuti tahunannya untuk perjalanan dadakan-nya ke New York. Perihal cuti di sebuah swasta apalagi swasta sekelas kantor Leo, mana mungkin disetujui dengan mudah. Satu, dia tidak bekerja sebagai ASN atau PNS yang jam kerjanya tidak begitu padat, dua posisinya sebagai kepala departemen malah makin mempersulit dia untuk mengajukan cuti. Dan banyak alasan lainnya. Untung saja Kiara mau memahami posisi Leo, dia begitu bersabar menunggu akhir tahun sehingga bisa merasakan honeymoon yang mereka impikan.

Untuk agenda honeymoon mereka saja membutuhkan diskusi panjang karena opsi yang begitu banyak. Dari New York tempat yang mereka sama sama hafal setiap sudutnya, Singapura yang ditolak keras oleh Kiara dengan alasan "Mau ngapain si di Sing? gak ada yang menarik buat dijadikan tempat honeymoon di sana" mungkin karena Kiara dulu saking seringnya ke Singapura ya jatuhnya kalau honeymoon kesana bosan, sampai Paris yang dijuluki kota "City of Love" yang berakhir di tolak oleh Kiara. Karena mereka pergi di akhir tahun, Kiara tidak ingin diganggu sama musim dingin, padahal Leo sudah membayangkan romantisnya bermain salju bersama Kiara.

Hingga akhirnya pilihan mereka jatuh pada salah kota yang dikenal sebagai surganya tropis. Maladewa atau lebih sering dikenal sebagai Maldives. Dimana pantai dengan air yang begitu bening memanjakan mata setiap pengunjungnya, matahari yang selalu bersinar terang mengantarkan hangat pada kulit, tak lupa hidangan hidangan laut yang selalu berhasil diracik sempurna.

Leo yang pilihannya selalu ditolak atau diragukan oleh Kiara pun hanya bisa menerima. Toh, dia tidak masalah selama bersama Kiara. Okay, call her bucin or any kind of it, ya karena bukannya sejak awal dia selalu begitu? Lagipula kalau tidak bersama Kiara, namanya bukan honeymoon, lebih ke solo traveller. Ogah banget Leo seperti itu.

"Pagi" sapa Leo pelan setelah mengecup singkat leher Kiara, kemudian memindahkan kepalanya ke bahu sang Istri.

"Pagi juga" balas Kiara tersenyum melirik sekilas pada Leo.

"kenapa gak bangunin aku?"

"kamunya lelap banget, gak tega aku banguninnya"

Leo tersenyum, kembali mengecup leher Kiara sebagai tanda terima kasih.

The Fear of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang